tegas.co., KENDARI, SULTRA – Kedatangan Presiden Joko Widodo ke Sulawesi Tenggara (Sultra) menuai banyak tanggapan. Salah satunya datang dari FORSI (Front Serikat Demokrasi) yang dikoordinatori Bram Barakatino dan La Ode Hidayat.
Pria yang akrab disapa Bram itu mempertanyakan, kunjungan Joko Widodo ke Sultra patut diperjelas statusnya, apakah kedatangan Jokowi sebagai Capres atau sebagai Presiden.
“Tentu harus diperjelas status kedatanganya dulu, jangan sampai kunjungan itu dia (Jokowi) sebagai calon presiden, kan ribet juga itu urusannya, sebab Bawaslu harus memantau seluruh simpatisan yg terlibat didalamnya,” ungkapnya saat ditemui di salah satu warung kopi di Kota Kendari, Rabu (27/02/2019).
Di pihak lain, La Ode Hidayat menjelaskan bahwa jika kunjungan Joko Widodo sebagai Presiden, dia tentu harus memberi klarifikasi terkait beberapa hal yang pernah ia janjikan semasa kampanye periode pertamanya. Disis lain, Mlmembludaknya WNA sebagai TKA asal Cina di Sultra akhir – akhir ini juga patut diketahui apa tanggapannya.
“Banyak janji – janji dia saat kampanye pilpres periode pertamanya sampai saat ini belum terealisasi dengan baik. Disisi lain, kami ingin dia (Joko Widodo) memberi klarifikasi atas membludaknya TKA asal Cina dibeberapa sektor pertambangan di Sultra ini. Sebab kebijakan imigran ini datangnya dari pusat, bukan dari Sulawesi Tenggara” terangnya.
Bram dan Hidayat hendak melakukan aksi unjuk rasa agar semua persoalan tersebut bisa mendapatkan titik terang.
“Tentu aksi unjuk rasa kami akan lakukan, sebab publik harus tahu semuanya, benarkah dia merakyat atau malah menghindari kritik rakyat. Kami sudah siapkan sejumlah masa yang siap melakukan aksi unjuk rasa dibeberapa titik sesuai kunjungan Presiden Jokowi,” tukas Bram.
Sebaliknya La Ode Hidayat mengharapkan agar pihak yang berwajib tetap kooperaktif menanggapi aksi unjuk rasa yang hendak mereka lakukan.
TIM
PUBLISHER : SALAMUN SOFIAN