Rakornas Pariwisata, Bupati Wakatobi Teken MoU Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan

Rakornas Pariwisata, Bupati Wakatobi Teken MoU Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
Bupati Wakatobi H. Arhawi, SE (kedua dari kanan) bersama 10 kepala daerah lain dalam acara Rakornas Pariwisata I tahun 2019 FOTO: RUSDIN

tegas.co., WAKATOBI, SULTRA – Pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Wakatobi mendukung pengembangan kepariwisataan berkelanjutan. Hal itu merupakan upaya Kementerian Pariwisata RI dalam mentransformatif, mengadaptasi teknologi industri 4.0.

“Rakornas I Kepariwisataan 2019 kali ini mengangkat tagline WIDT 4.0 (wonderful indonesia digital tourism 4.0). Sebuah upaya transformatif untuk mengadaptasi teknologi industri 4.0 ke dalam pengembangan kepariwisataan sehingga Indonesia dapat memenangkan persaingan global,” tulis Kepala Dinas Pariwisata Wakatobi, Nadar pada akun facebooknya, Kamis (28/02/2019).

Iklan Pemkot Baubau

Lanjut dia mengatakan, Di sela-sela Rakornas I Kepariwisataan 2019 yang dibuka oleh Menteri Pariwisata RI itu, Bupati Wakatobi H.Arhawi bersama dengan para bupati 10 Destinasi Pariwisata Prioritas Nasional menandatangani MoU Kerjasama tiga pihak terkait Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan.

“MoU Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan Wakatobi ditandatangani oleh Deputi Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenpar-Bupati Wakatobi-Rektor UHO selaku MCSTO Wakatobi,” ungkapnya.

Ia menuturkan, kerjasama itu memuat kerjasama para pihak untuk mewujudkan pengembangan pariwisata yang respek terhadap penerapan prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan sesuai standar global. Selanjutnya, pihak UHO selaku MCSTO akan menjadi mitra Pemda Wakatobi akan mensupport untuk melakukan riset, edukasi, public awareness, training dan monitoring dalam mewujudkan pembangunan pariwisata yang berkelanjutan dan berbasis masyarakat (inclusive and sustainable tourism) sehingga memberi manfaat secara social, economy dan ecology.

“Saat ini performansi pariwisata indonesia sangat membanggakan. Menjadi destinasi pariwisata terindah ke 6 di dunia, pertumbuhan pariwisata Indonesia melampaui pertumbuhan rata-rata dunia dan menjadi penyumbang devisa terbesar kedua,” ucapnya.

Sambung Nadar, ada tiga strategi imperatif yang akan ditempuh oleh kemenpar terdiri dari, Tourism Digital Talent Development. Education-Tourism Industry Linkage 4.0, dan Start Up Academy 4.0.

“More Digital, More Global, More Personal, More Profesional…#WIDT 4.0,” jelasnya.

KONTRIBUTOR: RUSDIN

PUBLISHER: MAS’UD

Komentar