Ikan Buntal Tewaskan 2 Warga Muna, Satu Anak Kritis 

Ikan Buntal Tewaskan 2 Warga Muna, Satu Anak Kritis 
Ikan Buntal beracun FOTO: WIKIPEDIABEBAS

tegas co., MUNA, SULTRA – Gara-gara makan Ikan Buntal atau biasa dikenal orang Muna dengan nama ikan Buntuti, dua warga pesisir desa persiapan Mekar Sama, Kecamatan Napabalano Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggra (Sultra) tewas setelah memakan ikan beracun tersebut, Senin ( 04/03/2019 ). Kedua korban diketahui Wa Nande (45) dan Arlan (42).

Kejadian bermula ketika Wa Nande yang kesehariannya bekerja sebagai  penjual ikan, pulang dari pelelangan dengan membawa Ikan Buntal (Buntuti).

Iklan Pemkot Baubau

Setelah tiba di rumahnya korban kemudian memasak ikan tersebut sekitar pukul 11.00 wita.

Suami Wa Nande, Hamza menjelaskan, setelah memasak ikan yang dibawanya dari pelelangan, datang Arlan, kemudian menyatap bersama ikan tersebut.

“Saya jadi heran, kenapa bisa keracunan padahal istri saya sudah sering mengkonsumsi ikan seperti itu, bahkan sayapun biasa makan ikan itu,”ungkap Hamza, Selasa (5/3/2019).

Kapolsek Tampo IPDA Mappase’leng yang dikonfirmasi terkait kasus keracunan tersebut, membenarkan adanya  dua Warga Desa Persiapan Mekar Sama yang meninggal akibat keracunan ikan Buntal atau ikan Buntuti setelah bersama – sama mengkonsumsi ikan tersebut.

“Dua korban meninggal dunia akibat keracunan ikan Buntal, pada saat Arlan menuju rumah Wa Nande, dan saat ditawarkan makan,  Arlan pun langsung makan. Namun baru beberapa kali suap, Arlan menghentikan makannya dan berpamitan untuk pulang. Hanya sisa tiga langkah Arlan tiba di rumahnya,  diapun jatuh tersungkur. Sementara Wa Nande juga sudah merasakan kelainan dan keduanya dilarikan ke puskesmas terdekat, namun takdir berkata lain, Arlan dan Wa Nande  meninggal dunia,”terangnya.

Lanjutnya, selain dua korban, ada seorang anak Riskhy (7) cucu dari Wa Nande yang nyaris meninggal dunia karena sempat mengkonsumsi ikan buntuti tersebut, untung saja, seorang warga setempat Harmoko langsung melarikan anak itu ke puskesmas terdekat, dan setelah menjalani penanganan kurang dari 24 jam, nyawanya berhasil diselamatkan, dan Reskhy diizinkan untuk pulang ke rumahnya.

“Pihak kepolisian sempat menawarkan Visium atau outopsi, namun kedua keluarga korban menolak dan akan mengebumikan kedua korban,  sementara Riskhy masih dalam perawatan,”tutupnya.

Ikan buntal

Sekedar diketahui, Tetraodontidae adalah sebuah famili dari ikan muara dan laut yang berasal dari ordo Tetraodontiformes.

Ikan Buntal (Tetraodontidae)

Secara morfologi, ikan-ikan yang termasuk dalam famili ini serupa dengan ikan landak yang memiliki tulang belakang luas yang besar (Tidak seperti tulang belakang Tetraodontidae yang lebih tipis, tersembunyi, dan dapat terlihat ketika ikan ini menggembungkan diri).

Nama ilmiah ini merujuk pada empat gigi besar yang terpasang pada rahang atas dan bawah yang digunakan untuk menghancurkan cangkang krustasea dan moluska, mangsa alami mereka.

Ikan buntal secara umum dipercayai sebagai vertebrata paling beracun kedua di dunia setelah katak racun emas.

Organ-organ dalam, seperti hati dan kadang kulit mereka sangat beracun bagi sejumlah hewan jika dimakan, namun daging beberapa spesies ikan ini dijadikan sebagai makanan di Jepang (disebut 河豚, diucapkan fugu), Korea (disebut bok), dan Tiongkok (disebut 河豚 he2 tun2) dan disiapkan oleh juru masak yang tahu bagian tubuh mana yang aman dimakan dan seberapa banyak kadarnya.

Tetraodontidae terdiri dari sedikitnya 121 spesies ikan buntal yang terbagi dalam 20 genera.

Ikan ini banyak ragamnya di perairan tropis dan tidak umum dalam di perairan zona sedang, dan tidak ada di perairan dingin.

Mereka memiliki ukuran kecil hingga sedang, meski beberapa spesies memiliki panjang lebih dari 100 sentimeter 39 inchi. (SUMBER)

REPORTER: LA ODE AWALLUDIN

PUBLISHER: MAS’UD

Komentar