tegas.co., KUDUS – Memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-96 Nahdlatul Ulama (NU), Madrasah Aliyah (MA) Nahdlatul Ulama (NU) Tasywiquth Thullab Salafiyah (TBS) Kudus menggelar upacara dan istighasah, Sabtu (23/3/2019).
Upacara dan istighasah yang diikuti seluruh peserta didik (siswa) kelas X dan XI ini, dilaksanakan di halaman madrasah. ‘’Hari ini, 16 Rajab, adalah Hari Lahir NU. Upacara kali ini, adalah untuk menghormati para ulama, khususnya ulama pendiri NU,’’ ujar Kiai Noor Yasin S.Ag dalam amanatnya.
Pada upacara peringatan Harlah ke-96 NU yang mengusung tema ‘’NU Bersatu Membangun Negeri’’ itu, Kiai Noor Yasin menjelaskan, selama 96 tahun NU berkiprah, tentu memiliki tujuan tertentu yang sangat mulia. ‘’Di antara tujuan didirikannya NU, adalah untuk menjaga, melestarikan dan mengamalkan ajaran Islam ahlussunnah wal jama’ah,’’ lanjutnya menambahkan.
Untuk itu, Kiai Noor Yasin menambahkan sembari berharap, agar para santri (peserta didik) MA NU TBS, bisa melaksanakan kegiatan-kegiatan untuk kepentingan masyarakat, meninggikan harkat manusia dan menjaga bangsa.
‘’Maka kita, para santri semuanya, harus melek sejarah. Harus mengetahui sejarah berikut tujuan mulia didirikannya NU, sehingga bisa ikut menjaganya dari kelompok – kelompok yang tidak suka dengan NU dan ingin memecah belah kiai serta santri. Jaga NU dan tradisi-tradisi serta amalan – amalan ahlussunnah wal jama’ah an-nahdliyyah,’’ tegas Kiai Noor Yasin.
Ustadz Idris Mubasyir, pendidik MA NU TBS Kudus, mengemukakan, upacara yang dilanjutkan dengan istighasah sebagaimana digelar di madrasah tempatnya mengabdi, dinilainya sangat positif.
‘’Selain untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik, para santri generasi bangsa ini, juga agar mereka senantiasa mengetahui sejarah NU, menghormati para pendirinya, meneladani perjuangan para kiai – kiai NU, menjaga NU, dan senantiasa menjaga komitmen untuk menjaga keutuhan bangsa Indonesia,’’ paparnya.
Sementara itu, istighasah dan tahlil bersama kiai, guru dan para peserta didik MA NU TBS Kudus tersebut, dipimpin oleh KH. Masykur Mu’in. Sedang doa dipimpin oleh Kiai Syuaib Amin. (*)
PUBLISHER: MAS’UD
Komentar