Ratusan hektar tanaman cokelat (Kakao) dan jagung milik petani Desa Anambada, kecamatan Dangia, Kabupaten Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara terendam akibat banjir yang melanda wilayah itu, Senin 03 Juni 2019. Akibatnya, petani mengalami kerugian karena terancam gagal panen.
Salah seorang petani kakao Saharuddin mengatakan, dirinya tak dapat berbuat banyak ketika melihat lahannya terendam banjir.
Warga lainnya menuturkan, terpaksa bertahan di rumah mereka sembari menunggu adanya bantuan dari pemerintah.
Kondisi ini membuat satu dusun, di Desa Anambada, kecamatan Dangia, Kabupaten Kolaka Timur terisolir setelah diterjang banjir setinggi satu meter.
Kepala Desa Anambada Hj. Ernawati mengatakan, wilayah tersebut sudah menjadi langganan banjir saat musim hujan tiba.
“Ini disebabkan air hujan meluap lantaran tak adanya saluran pembuangan air dari hulu menuju ke muara,”ungkap Ernawati kepala desa.
Selain merendam lahan pertanian dan perkebunan, lanjut Ernawati, warga yang terisolir berjuang mendapatkan kebutuhan pokok untuk idul fitri 1440 H / 2019 M dengan berjalan kaki sejauh 3 kilometer, ke desa tetangga untuk membeli kebutuhan pokok di akhir ramdhan ini.
Kata Ernawati, akses jalan tak dapat lagi dilalui kendaraan roda dua atau roda empat, lantaran banjir merendam jalan yang biasa dilalui warga.
Diungkapkan, sedikitnya 30 kepala Rumah Tangga (KK) di desanya rela bertahan hidup di tengah kepungan banjir. Banjir terjadi atas guyuran hujan selama enam hari. Warga berharap agar pemerintah kabupaten Kolaka Timur segera mengirim bantuan serta mengambil langkah nyata (Pembangunan saluran pembuangan air) agar tak lagi dilanda banjir.
D A R
Komentar