Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Wakatobi Sulawesi Tenggara (Sultra) saat ini disibukan dengan sampah “kiriman”. Konon, sampah-sampah tersebut terbawa arus gelombang laut.
Teranyar, sudah sepekan ini musim angin kencang terjadi di wilayah perairan laut Wakatobi. Bukan hanya gulungan ombaknya saja, namun musim kencang itu menyisihkan tumpukkan sampah.
Khususnya di wilayah ibukota wangi-wangi sudah terlihat. Salah satu titiknya dibagian tebing beton reklamasi marina dan sekitar jalan by pass Wanci. Secara geografis, area tersebut berhadapan dengan laut lepas.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Wakatobi Jaemuna mengatakan, ada dua titik lokasi yang menjadi fokus kerja petugas yaitu diarea Marina dan pelabuhan pengulubelo. Dua lokasi itu biasanya sampah kiriman mengapung disekat beton.
“Sejak dua hari lalu (senin,red), pasca libur idul fitri, kita sudah menggerakkan petugas kebersihan untuk membersihkan sampahnya. Sampah itu kebanyakkan dari sisa-sisa kayu dan plastik yang mengapung di atas permukaan laut,” ucapnya, Rabu (12/06/2019).
Ia menjelaskan, gerakkan sampah kiriman sangat begitu luas tak semudah dibayangkan. Terlebih, wilayah laut Wakatobi merupakan jalur pelayaran Alki 3, dan merupakan perairan transit, sehingga tebaran sampah sulit dikendalikan.
Tak lupa, Ia mengapresiasi langkah bijak pemuda peduli sampah, yang belum lama ini melakukan aksi kumpul sampah kiriman dikawasan marina. Ia menyadari kepakaan bersama terhadap sampah diharapkan seiring waktu tumbuh sehingga pengendalian maupun penggunaan sampah plastik terkendalikan.
“Masalah sampah adalah masalah kita semua. Bukan hanya tugas DLH saja, tapi tanggung jawab kita semua, olehnya karena itu butuh kesadaran kita bersama,” pesannya.
Sebelumnya, gerakkan pemuda peduli sampah membersihkan sampah kiriman tersebut dikawasan Marina. Tampaknya sekelompok pemuda memungut satu persatu sampah diatas permukaan laut. Aksi spontan itu dimaksudkan untuk merangsang pemuda lainnya untuk peduli terhadap sampah.
RUSDIN
Komentar