Ingat bingar dan gegap gempita piala dunia wanita memang tidak semeriah dan tidak seheboh piala dunia pria. Baik dari pemberitaan maupun obrolan dipenggila bola. Namun bagi Esti Puji Lestari, presiden klub Persijap memiliki makna tersendiri.
Wanita asal Sukabumi ini kebetulan menyaksikan langsung final piala dunia wanita 2019 di Perancis, ini atas undangan rekan di FIFA. Di partai final yang dimainkan di stadion Grouptama Stade de Lyon ini dimenangkan Amerika Serikat 2 – 0 atas Belanda. Sebuah kesempatan langka dan mengilhaminya untuk berbuat lebih demi sepak bola wanita.
Hal ini tidak berlebihan karena sebagai presiden Persijap yang menaungi Persijap Kartini, Esti telah membentuk tim sepak bola wanita, dari sekian pemain Persijap Kartini asli Jepara ada yang masuk seleksi timnas Putri yaitu Shaumy Isnandar dan ada juga yang sudah mengambil lisensi kepelatihan D nasional yaitu Latifatun Najah dan juga Rizkiyanti pemain Persijap Kartini yang masuk timnas.
Mungkin langkah ibu 3 anak ini belum sesuai harapannya, namun lewat momentum dengan menyaksikan langsung euforia final piala dunia wanita 2019 di Perancis ini harapannya semakin mendekati kenyataan.
Saat dihubungi lewat WA dia mengatakan ” saya ingin membawa cita – cita sepakbola wanita Indonesia untuk bisa menikmati kejuaraan seperti ini ( final piala dunia wanita) suatu hari nanti, baik secara partisipasi tuan rumah maupun kompetisinya, tapi kita perlu perbaiki strukturnya agar lebih jelas”.
“Perlu orang – orang yang bukan hanya peduli tapi tahu bagaimana mengembangkan sepak bola wanita jangan sampai seperti laki- laki yang jenjangnya kadang masih tidak jelas,” imbuhnya
Disinggung apakah nantinya lebih lebih mementingkan Persijap Kartini daripada Persijap senior.
“Justru setelah perjalanan Ini saya akan fokus di Jepara karena tahun ini tidak boleh gagal lagi, sekali saya tetap fokus untuk Persijap,” tandas Esti menegaskan.
EDI SULTON
Komentar