Tersedianya berbagai potensi wisata yang berada pada kawasan Toronipa dan berbagai infrastruktur yang tersedia, telah menggerakkan ide dan pemikiran pemerintah daerah untuk membangun kawasan ini menjadi salah satu destinasi wisata andalan di Sulawesi Tenggara.
Kawasan Toronipa ini memiliki Pulau Bokori, Pantai Toronipa, Toli-Toli dan Pantai Batu Gong.
Kawasan ini juga dapat terkoneksi dengan wisata religi (Masjid Al’Alam) dan Jembatan Bahtera Mas.
Untuk menghubungkan seluruh kawasan tersebut perlu dibangun jalur transportasi darat atau menyempurnakan jalur transportasi yang telah ada.
Salah satu alternatif yang dapat ditempuh adalah membangun jalan lingkar sebagai jalur transportasi darat yang menghubungkan terminal khusus Bajoe dengan Pantai Batu Gong (Melalui Toronipa) dengan Mandonga.
Terwujudnya pembangunan jalan lingkar tersebut akan menginterkoneksikan seluruh destinasi wisata yang ada di Kota Kendari, baik pada kawasan Teluk Kendari maupun kawasan Toronipa, Pulau Bokori dan Pantai Batu Gong, Kasilampe serta Pelabuhan Kendari New Port.
“Disana juga perlu terminal wisata terintegrasi dengan pelabuhan yang akan melayani destinasi wisata sekitarnya hingga ke Labengki, via laut. Ini penting untuk acces Kendari ke kawasan wisata Toronipa dan sekitarnya,”jelas Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DR. Hado Hasina.
Diungkapkannya, bahwa studi lingkungan kegiatan ini sudah dilakukan pada tahun 2017 dalam bentuk dokumen pengelolaan lingkungan hidup. Dan sudah masuk dalam materi perda zonasi dan wilayah pesisir, dan itu sudah masuk dokumen provinsi karena sudah sering dibahas dengan dewan tentang pentingnya terminal khusus wisata Bajoe – Soropia, karena itu kebutuhan masyarakat. Nanti, disamping untuk layani angkutan wisata Bokori juga melayani ke daerah sekitarnya.
Mantan sekda Buton Utara ini menambahkan, simpul transportasi merupakan instrumen penting dalam membuka akses, menghubungkan aktivitas produksi yang dilakukan masyarakat menjadi bernilai ekonomi yang selanjutnya akan membangkitkan transaksi ekonomi.
Strategi pembangunan Pemerintah Sulawesi Tenggara yang bercita-cita untuk memacu pembangunan di wilayah daratan dan kepulauan, sudah barang tentu membutuhkan interkoneksi simpul transportasi, sehingga misi meningkatkan daya saing wilayah dapat benar-benar diwujudkan.
Garis warna biru pada peta merupakan jalan provinsi jika 40 Km perlu peningkatan jalan dan dilengkapi dengan tersus wisata Bajoe Toropia sebagai homebase pelayanan wisata di kawasan Toronipa
Pembukan jaringan angkutan dari Bajoe – Toronipa ke Labengki perlu disegerakan. Dengan begitu maka pelayanan wisata kawasan ini akan terintegrasi dan terpadu.
Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang akan menerima dampak positif dari meningkatnya aksesibilitas akibat terbangunnya simpul transportasi. Diharapkan hal ini akan menstimulir bangkitnya sektor-sektor lainnya.
Namun demikian dibutuhkan usaha sungguh-sungguh dan tekad untuk bekerja bersama, untuk saling melengkapi antar sektor, sehingga cita-cita menjadikan Sulawesi Tenggara menjadi provinsi yang Aman, Maju, Sejahtera dan Bermartabat dapat benar-benar kita wujudkan bersama.
PENULIS: MAS’UD, SH
Komentar