Pra PON 2019, IMI Sultra Utus Enam Pembalap

Pra PON 2019 , IMI Sultra Utus Enam Pembalap
Erwin Randalaju (tengah) didamping dua pembalap dan ofisial.

Ikatan Motor Indonesia (IMI) Sulawesi Tenggara (Sultra) mempersiapkan 6 (enam) atlet balap andalan untuk berlaga di ajang Pra PON XX yang akan digelar di SIrkuit Sentul Bogor, Jawa Barat pada September ini.

Kabid Olahraga Sepeda Motor IMI Sultra, Erwin Randalaju mengatakan, keenam atlet balap tersebut dibagi dalam dua kelas yaitu seeded dan kelas pemula.

“Di  ajang Pra PON balap motor ini mengirimkan enam pebalap, terbagi dalam 2 kelas ada yang dikatakan dengan kelas seeded. Seeded itu ada perorangan ada beregu jadi untuk kelas seeded ini yang usia 20 tahun,” kata Erwin saat ditemui di Sekretariat IMI Sultra, Sabtu malam (07/09/2019).

Untuk di kelas seeded sendiri, atlet balap yang dipersiapkan oleh IMI Sultra yaitu Handi Tuahatu, Tedy Tuahatu, dan Yudi Prayogo. Ketiganya merupakan atlet balap andalan Sultra yang telah banyak meraih prestasi di ajang balap motor.

Sedangkan untuk di kelas pemula, IMI Sultra memiliki atlet balap muda berbakat Arbiansyah Tombili, Muhammad Risky Awal, dan Laode Muhammad Sevian.

Erwin mengatakan, persiapan para atlet balap maupun kru dari IMI Sultra sudah mencapai 80 persen, untuk menyempurnakannya hingga 100 persen, Erwin mengatakan para pebalap masih perlu beradaptasi dengan sirkuit yang akan digunakan pada 11 hingga 12 September 2019 mendatang.

“Persiapannya kalau menurut kami mungkin sudah bisa dikatakan sekitar 80 persen, tinggal nanti kita mungkin akan coba beradaptasi dengan sirkuit. Pelaksanaan untuk balap motor ini kebetulan di sirkuit karting, sirkuit kecil di Sentul,” paparnya.

Erwin menambahkan, para pembalap akan menjajal sirkuit pada tanggal 9 dan 10. Persiapan pengenalan sirkuit untuk mengetahui racing line.

“Karena yang paling utama dari pebalap ini adalah mereka tahu racing linenya di bagian mana, supaya mereka lebih nyaman ketika balap,” lanjutnya.

Dari segi pendanaan, beber Erwin, mendapat sumbangsih dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sultra. Selain itu, dukungan penuh berasal dari Ketua Umum IMI Sultra, Anton Timbang.

“Kalau bicara pendanaan mungkin sama dengan cabang olahraga lain pendanaannya juga ada alokasi dana dari KONI Sultra. Tapi juga ternyata tidak bisa dipungkiri bahwa alokasi yang diberikan kepada IMI Sultra dalam hal ini untuk mendanai balap motor sebutlah mungkin tidak memadai. Jadi kemudian bukan hanya inisiatif tetapi ini memang sudah menjadi tanggung jawab dan juga kebesaran hati ketua kami memang sangat bertanggung jawab akan keberlangsungan IMI Sultra ini,” ujarnya.

Erwin mengungkapkan, Anton Timbang sudah begitu banyak berperam untuk IMI Sultra.

TIM