Pemkot Baubau Gelar Seminar Asesmen Transportasi Darat

Pemkot Baubau Gelar Seminar Asesmen Transportasi Darat
Suasana seminar akhir asesmen transporasi darat Kota Baubau. (FOTO:JELITA SRI RAHAYU/TEGAS.CO)

Dinas Perhubungan Kota Baubau bekerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari menggelar seminar akhir asesmen transportasi darat, Selasa (10/9/19).

Wakil Walikota Baubau La Ode Ahmad Monianse menyampaikan, peranan sistem transportasi sangat penting. Yaitu sebagai alat untuk mengarahkan pembangunan Kota Baubau dan sebagai prasarana bagi pergerakan orang dan barang yang timbul akibat adanya kegiatan.

Iklan ARS

Menurut dia, transportasi yang baik akan memudahkan aksebilitas manusia dan barang pindah dari tempat asal ke tempat tujuan. Sehingga mempercepat pembangunan ekonomi, sosial, dan budaya.

“Sebaliknya, jika sarana dan prasarana transportasi jelek akan menghambat aksebilitas manusia dan barang, sehingga menghambat pembangunan,” ujarnya.

Monianse menambahkan, pertumbuhan ekonomi masyarakat setiap tahunnya sebesar 2,50%. Hal ini meningkatkan jumlah kendaraan yang mengakibatkan kesemrawutan lalu lintas di Kota Baubau, ditambah lagi kurangnya kesadaran masyarakat.

Dia berharap, melalui seminar akhir ini, ada rekomendasi serta pertunjuk yang akan dipedomani sebagai dokumen masterplan yang dapat digunakan untuk menciptakan penyelenggaraan transportasi yang efektif. Dalam arti kapasitasnya mencukupi, terpadu, tertib, dan teratur, serta lancar, cepat, tepat, aman nyaman dengan biaya terjangkau.

“Serta efisien, dalam arti beban publik rendah dan utilitas tinggi dalam satu kesatuan wilayah dengan ditopang sarana dan prasarana kebutuhan penggunaan jasa transportasi,” tambah Monianse.

Sementara, Kepala Dinas Perhubungan Kota Baubau, H Idrus Taufik Saidi menambahkan, seiring waktu dan dinamika topografi kota di tahun 2019-2029, direkomendasikan pada daerah pemukiman padat tidak diperbolehkan lagi ada pembangunan.

“Kota Baubau memiliki arah pengembangan bertrap, sehingga membutuhkan transportasi, sumber daya dan anggaran pengelolaan penataan kawasan,” ucapnya.

Menurut dia, seharusnya jalan umum perlu di buka. Sehinga kemudian pembangunan mengikuti konstruksi jalan yang ada.

Idrus berharap, seminar dapat memberikan rekomendasi serta melibatkan instansi teknis. Karena, saat ini masih banyak toko yang merangkap gudang, sehingga terjadi bongkar muat di jalan umum yang padat mengakibatkan kemacetan yang dapat menyebabkan kecelakaan.

“Selain itu, untuk pembangunan hotel juga diharapkan perizinan dapat melihat dokumen andal lalin agar tidak ada lagi mobil yang akan memarkir kendaraannya di bahu jalan,” tuntasnya.

JELITA SRI RAHAYU