Kerusuhan pertandingan antara tuan rumah Persiku Kudus vs Persijap Jepara di Stadion Wergu Wetan Kudus disesalkan banyak pihak. Tidak terkecuali dari manajemen Persijap Jepara.
Pertandingan yang digelar pada Selasa (17/9/2019), terhenti pada menit 43, bermula saat suporter tim tuan rumah masuk dan melempari suporter Persijap. Kerusuhan pun berlanjut hingga di luar stadion.
Presiden Persijap, Esti Puji Lestari, sangat menyesalkan kejadian ini. Wanita asal Sukabumi ini berharap, kerusuhan bisa secepatnya diredam, supaya tidak terlalu jauh dan menyebar menjadi penyakit kronis untuk perpecahan atau peperangan lagi
“Saya pikir kita tidak perlu lagi saling menyalahkan. Saya harap suporter kita tidak terlalu berlarut-larut dan jangan buat perang urat saraf dan provokasi, kita kembali pikir, kita mau apa? Apa mau meneruskan peperangan ini dengan dalih demi harga diri ? Atau buat sepakbola lebih maju dengan promosi ke liga 2,” katanya.
Esti meminta semua pihak introspeksi masing-masing dan tetap teruskan perjuangan. Apalagi Persijap junior sudah maju ke babak berikutnya.
“Jangan sampai prestasi ini dinodai dengan kejadian kerusuhan yang berakibat tidak diijinkan bermain di GBK. Ayo kita legowo dan lebih lapang dada dan menjadi orang berjiwa besar dengan masalah ini,” imbuhnya.
Pelatih Persijap Junior, Anjar Jw sangat menyayangkan kejadian kemarin.
“Sayang sekali, bagusnya pertandingan harus bubar karena kerusuhan penonton,” singkatnya.