Gegara memposting dimedia sosial facabook soal nilai rekening miliaran rupiah, Hasriaddin merupakan Pendamping Desa di Kabupaten Wakatobi Sulawesi Tenggara (Sultra) menjadi perhatian.
Namun siapa sangka, aksi iseng pendamping desa itu ditanggapi beragam oleh warga net. Hingga menjadi target pemberitaan disalah satu media sosial.
Hasriaddin dalam press release pada tegas.co, Kamis (14/11/2019), mengatakan bahwa postingan tersebut adalah postingan main-main yang tidak memiliki tendensi apapun dan tidak memiliki hubungan apapun dengan posisi dirinya sebagai Pendamping Desa Pemberdayaan.
“Saya atas nama pribadi menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada semua pihak terutama Lingkup Peran Publik sebagai Pendamping Desa Pemberdayaan (PDP) atas viralnya pmberitaan disalah satu media online tentang Rekening Gendut Pendamping,” ucapnya.
Lanjutnya, bahwa postingan yang kemudian diviralkan lewat berita media online itu sebelumnya sudah dihapus hanya beberapa jam setelah diposting. Ditambah lagi, sumber postingan tersebut terutama menyangkut nilai rekening murni diambil dari mesin pencarian online yakni Google.
“Saya tidak mengerti motif dari wartawan yang menjadikan postingan saya tersebut di jadikan bahan pemberitaan walaupun pada saat wartawan tersebut meminta konfirmasi saya telah jawab bahwa hal tersebut tidak layak untuk diberitakan,” tukasnya.
Lebih jauh mantan aktivitas ini menjelaskan, seperti apa yang termuat dalam berita, bahwa seluruh fasilitas yang diperoleh merupakan murni dari usaha selama ini. Bahkan tidak ada hubungan dengan jabatannya sebagai pendamping desa.
“Saya juga ingin mengklarifikasi bahwa seluruh fasilitas yang saya peroleh adalah murni didapat dari usaha-usaha lain yang sifatnya Syah dan tidak memiliki hubungan apapun dengan jabatan sebagai pendamping desa, semisal Rumah itu dibangun jauh sebelum saya berada di TPPI P3MD Kec. Wangi-Wangi Selatan demikian juga dengan Kenderaan roda Empat yang dimaksudkan,” tambahnya.
Diakhir kembali ia menegaskan, postingan yang diviralkan itu merupakan postingan main-main, yang tidak memiliki hubungan dengan status sebagai pendamping desa. Dan bukti rekening yang di-posting adalah murni dari mesin pencarian google.
“Siapa pun bisa mengakses bahwa bukti rekenjng itu murni dari (gambar) mesin pencari google,” tutupnya.
RUSDIN