Oleh: Ulfah Sari Sakti (Jurnalis Muslimah Kendari)
Hingga saat ini belum ada penjelasan resmi dari pemerintah China tentang dari mana asal / penyebab timbulnya virus Corona atau dikenal dengan novel coronavirus (nCoV), yang pertama kali ditemukan di Wuhan, apakah berasal dari pasar hewan yang menjual berbagai hewan ekstrem untuk dikonsumsi seperti kelelawar dan ular, ataukah berasal dari laboratorium biologis milik pemerintah China yang berada di Wuhan.
Seorang analis perang biologis asal Israel, membagikan perkiraannya, mengenai asal virus Corona yang ditularkan melalui hewan mematikan dan menyebar ke seluruh dunia, yang kemungkinan berasal dari sebuah laboratorium di Kota Wuhan, yang berhubungan dengan program senjata biologis rahasia China, seperti yang dikutip dari The Washington Times, Senin (27/1/2020).
Saat ditanyakan mengenai kemungkinan bocornya Virus Corona, Dany Shoham (mantan perwira intelejen militer Israel) mengatakan, “Pada prinspnya, infiltrasi virus keluar mungkin terjadi baik karena kebocoran atau infeksi tanpa disadari di dalam ruangan dari seseorang yang biasanya keluar dari fasilitas yang bersangkutan,” ungkap dia.
Mengenai hal ini, pemerintah China dikabarkan telah membantah akan adanya kepemilikan senjata biologis yang sensitif. Pihak berwenang di China juga menyampaikan bahwa mereka tidak tahu asal mula virus Corona, yang telah menewaskan sedikitnya 80 orang dan menginfeksi ribuan orang.
Dalam sebuah penrnyataan kepada salah satu media pemerintah setempat, tanda-tanda awal indikasi virus baru tersebut dilaporkan berasal dari hewan liar yang dijual di pasar makanan hewan laut di Wuhan, menurut Gao Fu, Direktur Chinese Centre for Disease Control and Prevention. (Liputan6.com/27/1/2020).
Ahli Patologi IPB : Virus Corona Bisa Menyebar di Indonesia Lewat Kelelawar Buah
Ahli Patologi Fakultas Kedokteran Hewan IPB University, Prof Drh AgusSetiyono MS, PhD, APVet, menilai virus Corona berpeluang menyebar di wilayah Indonesia lewat kelelawar buah.
Dalam penelitian bersama Research Centre for Zoonosis Control (RCZC), Hokaido University Jepang, ditemukan enam jenis virus baru pada kelelawar buah dengan daerah sampel yaitu Bukittinggi, Bogor, Panjalu (Ciamis), Gorontalo, Manado dan Soppeng (Sulawesi Selatan).
Menurut Prof Agus, mengkonsumsi kelelawar buah dapat beresiko terpapar virus Corona bila preparasi kelelawar menjadi bahan makanan dilakukan secara kurang tepat. “Hewan lain juga memiliki kemunginan menjadi induk semang virus ini,” ungkap Prof Agus dalam siaran pers yang diterima kompas.com. (kompas.com/30/1/2020).
Wabah Corona Terus Menyebar ke Seluruh Negara : WHO Nyatakan Darurat Kesehatan Global
Organisasi kesehatan dunia (WHO) menyatakan wabah virus Corona sebagai darurat kesehatan global, karena wabah terus menyebar ke sejumlah negara di luar China. “Alasan utama pernyataan ini bukanlah apa yang terjadi di China, tetapi apa yang terjadi di negara-negara lain,” kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus.
WHO mengkhawatirkan wabah virus mematikan ini dapat menyebar ke negara-negara dengan sistem kesehatan yang lemah. Korban meninggal akibat terpapar virus Corona saat ini telah mencapai 170 orang di China. WHO mengatakan ada 98 kasus di 18 negara di luar negara itu, tetapi sejauh ini tidak ada kematian.
Tedros dalam jumpa persnya di Jenewa menggambarkan virus sebagai wabah yang belum pernah terjadi sebelumnya dan bersinggungan dengan respons yang belum pernah terjadi sebelumnya. (BBCIndonesia/30/1/2020).
Cegah Corona dengan Cara Hidup Islami
Al Qur’an merupakan pedoman hidup kaum musliminin sekaligus obat dari segala macam penyakit, baik penyakit jasmani maupun rohani. Karena itu menjalankan aktivitas sehari-sehari sesuai Al Qur’an dan Sunnah Rasulullah saw merupakan suatu kewajiban, termasuk bagaimana menyikapi virus Corona yang saat ini telah menjadi darurat kesehatan global.
Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada orang mukmin, seperti apa yang diperintahkan kepada para Rasul. Sebagaimana firman Allah swt dalam QS Al Mukminun : 51, “Wahai para Rasul makanlah dari sesgala sesuatu yang baik dan kerjakanlah amal sholih”.
Selain itu Rasulullah Muhammad saw berpesan saat wabah melanda suatu negeri,”Jika kalian mendengar ada wabah di suatu wilayah, janganlah kalian memasuki wilayah tersebut dan jika wabah tersebut terjadi di daerahmu maka jangan keluar darinya” (HR Bukhari : 3214).
Sehubungan dengan larangan mengkonsumsi jenis hewan tertentu seperti kelelawar, dijelaskan dalam Kitab Hasyiyata Qalyubi wa Umairah, artinya “Dikatakan Al-Khuthaf untuk jenis binatang kelelawar, yaitu Al-Wathwhat hukumnya juga haram” (Syekh Qalyubi dan Umairah).
Hadits Ibnu Abbas, beliau berkata : “Rasulullah saw saling melarang memakan setiap binatang buas yang bertaring dan setiap jenis burung yang mempunyai kuku untuk mencengkeram” (HR Muslim).
Tidak kalah pentingnya sebagai mukmin yang taat syariat, hendaknya kita tidak berhenti berdoa kepada Allah swt agar terhindar dari virus yang mematikan ini, karena Allah swt adalah sebaik-baik penolong,“Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebalik-baiknya Pelindung” (QS Ali Imran : 173), dan hanya atas izinNya segala sesuatu akan terjadi,”Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya , yang demikian itu adalah mudah bagi Allah” (QS All Hadiid ; 22).
Karena itu sudah saatnya semua hal dalam kehidupan berbangsa dan bernegara diatur dengan hukum Islam, karena tidak hanya manfaat / keselamatan dunia yang diperoleh, tetapi juga akhirat. Wallahu’alam bishowab.