BPTP Sultra Gelar Temu Tugas Peneliti-Penyuluh Balitbangtan di Baubau

Tegas.co,Baubau- Kementerian Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian melalui Balai pengkajian teknologi pertanian (BPTP) provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar Temu Tugas Peneliti-Penyuluh Balitbangtan dan penyuluh daerah di kota Baubau Kamis malam (27/2/2020) di Aula Hotel Mira.

Untuk kegiatan ini sebanyak 60 Peserta hadir baik dari peneliti maupun penyuluh yang ada di Kepulauan Sultra kegiatan ini akan berlangsung selama dua hari 27-28 Februari 2020.

Iklan KPU Sultra

Kegiatan dibuka oleh Sekretaris daerah Kota Baubau Dr.Roni Muhtar M.Pd mewakili pemerintah kota Baubau.

Ketua Penyelenggara Ir Muhammad Adlan Larisu,S.H,SP,M,Si mengungkapkan sebagai upaya mendukung program strategis Kementerian Pertanian perlu adanya sinergi kegiatan diseminasi/ penyuluhan yang digelar oleh BPTP Sultra.

Dalam pertemuan ini mengangkat tema “Bersinergi menuju pertanian yang maju, mandiri, dan modern di Sulawesi Tenggara”. Kegiatan ini bertujuan untuk mendesiminasikan teknologi Balitbangtan dan pembekalan materi kegiatan uji adaptasi spesifik lokasi.

Selain itu, meningkatkan wawasan dan pemahaman penyuluh, peneliti dan pemangku kepentingan lainnya tentang program pembangunan pertanian.

Menurutnya, memasuki era teknologi 4.0 peran peneliti dan penyuluh sangat penting diperlukan untuk mendukung percepatan informasi teknologi inovasi yang dikembangkan badan litbang pertanian kepada petani.

“Adopsi istilah revolusi pertanian 4.0 dimana pertanian diharapkan melibatkan teknologi digital dalam proses pengembangannya,” katanya.

Ia menyebut, konsep pertanian cerdas yang banyak dikembangkan saat ini adalah Smart Farming atau precision agriculture yang membutuhkan peran Penyuluh pertanian (PPL) yang terbuka dan menguasai perkembangan teknologi Era 4.0 penyuluh pertanian diharapkan mampu transfer teknologi dan fasilitas kepada petani agar lebih mudah dan lebih efisien.

Provinsi Sulawesi Tenggara memiliki tenaga penyuluh sebanyak 2011 orang yang tersebar pada 17 kabupaten/kota.

Dalam melaksanakan tugas pokoknya membutuhkan inovasi teknologi yang dihasilkan dari peneliti untuk dijadikan sebagai bahan materi penyuluhan yang dikemas melalui berbagai jenis media dan metode penyuluhan pertanian.

Ia berharap Pertanian Sultra akan lebih baik kedepannya sehingga pangan masyarakat tidak perlu didapatkan dari impor daerah luar.

Tim Redaksi