Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menuntut Gubernur Sultra Ali Mazi untuk menunaikan janji politiknya di Kecamatan Lalembu, Konawe Selatan.
Hal itu disampaikan Ketua Komisi III DPRD Sultra Suwandi Andi saat melakukan kunjungan kerja (Kunker) di Kabupaten Konsel, khususnya di Kecamatan Lalembuu bersama anggota DPRD lainnya.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu menguraikan, saat pencalonan Gubernur, Ali Mazi berjanji akan melakukan pengaspalan di Kecamatan Lalambuu ketika dimenangkan di Kecamatan ini (Lalembuu, red). “Hari ini sudah jadi Gubernur untuk itu Ali Mazi harus menunaikan janjinya,” paparnya. Jumat, (28/02).
Selain untuk menunaikan janji, ini juga harus menjadi perhatian Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra, karena jalan ini merupakan jalan provinsi yang menghubungkan Konawe Selatan dan Kolaka Timur. “Saya kira ini penting dan harus direspon jika terus dibiarkan maka masyarakat akan terus tertinggal,” urainya.
Dilokasi kunker lanjutnya, jalan dan jembatan di Kecamatan Lalembuu sudah sangat memprihatinkan, jika tidak direspon oleh Pemprov maka akan menelan korban. “Jalanannya sudah rusak parah ditambah jembatannya sudah goyang, makanya harus segera direspon dengan Pemprov sebelum ada korban jiwa,” tegasnya.
Ia menguraikan, jembatan Lalembuu kurang lebih 50 meter dan akses jalan provinsi dari Konsel sampai Koltim 1009 Km. Jika diakumulasi maka membutuhkan anggaran 50 miliar. “Jembatan dikontrukri sekitar 20 miliar, pengaspalan jalan Konsel sampai Koltim 30 miliar, maka totalnya 50 miliar,” katanya.
Hal senada juga diuangkapkan Wakil Ketua Komisi III DPRD Sultra Aksan Jaya Putra (AJP) bahwa, akses jalan Konsel sampai Koltim ini harus jadi prioritas Pemprov. Karena jalan ini sejak tahun 1987 tidak pernah di aspal. “Kami sebagai wakil rakyat akan berupaya agar jalan segera di aspal dan jembatannya juga segera diperbaiki,” tegasnya.
Meski saat ini sudah dilaksanakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM) dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) sudah diputuskan, namun untuk menjawab keluhan masyarakat, maka pihaknya akan mengupayakan agar di anggaran perubahan APBD 2021 bisa dialokasikan. “Kami komisi III dan II yang menjadi taruhannya, dan kami upayakan semaksimal mungkin agar akses jalan ini akan menjadi prioritas di ABPD 2021,” tegasnya.
Sementara itu Anggota Komisi II DPRD Rahman Rahim menegaskan, dirinya sebagai warga sudah lama menderita dengan kondisi jalan ini. Jika terjadi banjir di Kecamatan Lalembuu maka warga tidak bisa lewat sama sekali. “Ini merupakan jalan provinsi, namun kayak jalan desa,” ungkapnya.
Masyarakat di Lalembuu sudah cukup lama menderita, karena akses jalan ini tidak pernah “dihitamkan”. “Kami Komisi II bersama Komisi III akan mengundang pihak-pihak terkait agar membahas persoalan ini, sehingga masyarakat tidak menjerit lagi,” papar anggota dewan dapil Konsel-Bombana itu.
Ditempat yang sama Camat Lalambuu Abeto Ambar Hidaru menyampaikan, terima kasih kepada anggota dewan provinsi Sultra, khususnya Komisi II dan III karena telah melakukan kunjungan kerja di wilayah kepemimpinannya. “Kita sudah lihat sendiri bagaimana kondisi jembatan dan jalan yang tiap saat dilewati oleh masyarakat setempat,” ungkapnya.
Masyarakat menginginkan agar jembatan dan jalanan tersebut segera diatasi. Disisi lain lanjutnya, Gubernur Ali Mazi berjanji saat maju sebagai calon gubernur akan melakukan pengaspalan dan perbaikan jembatan yang berada di Desa Atarijaya, namun sampai saat ini masih menunggu janji tersebut. “Kasian akses jalan ini, karena kondisinya sudah sangat parah, takutnya akan menelan korban jiwa,” ujarnya.
“Itu ada janji kontrak politiknya, dan itu bermaterai, serta dokumen itu kami masih simpan,” sambungnya.
Wanita beehijab itu menguraikan, akses jalan di Kecamatan Lalembuual ini sejak lahir sampai jadi Camat belum diaspal. Pergantian camat saja sudah empat kali, namun lagi lagi sampai hari ini belum diperbaiki. “Masyarakat Lalembuu sangat resah, karena warga di sini sebagian besar beraktifivitas di agraria,” jelasnya.
Dengan demikian hasil tani warga setempat di jual murah, karena petani yang mau keluar menjual hasil taninya kesusahan, akibat kondisi jalan yang rusak parah. “Mau tidak mau harus dijual meskipun dengan harga murah,” urainya.
Untuk itu, dirinya mewakili masyarakat, berharap agar janji gubernur yang mempunyai Tagline Aman itu untuk merealisasikannya. “Semoga janji pasangan Lukman Abunawas tahun segera direalisasikan,” paparnya.
Untuk diketahui, Anggota DPRD Sultra yang melakukan kunjungan kerja, yakni Ketua Komisi III Suwandi Andi, Wakil Ketua Komisi III Aksan Jaya Putra, Anggota Komisi II Rahman Rahim, Sudirman
Tim Redaksi