Rektor “Tersesat” Cari Kampus Unsultra, Harapan Harvard Kontribusi Alumni Majukan Kampus “Seksi”

Rektor Unsultra, Prof Dr. Andi Bahrun, MSc.,Agr

Rektor Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra), Prof. Andi Bahrun, MSc.,Agr mengungkapkan, dirinya pernah “tersesat” mencari kampus Unsultra. Hal ini disampaikan pada acara “Reuni Alumni Lintas Fakultas Ekonomi Unsultra 1986-2020“. Acara reuni ini mengangkat tema, “Satu dalam Kebersamaan, Berbagi Pengalaman”.  Digelar selama dua hari, sejak Sabtu 14 dan Minggu 15 Maret 2020 di pelataran kampus Unsultra.

Cerita “tersesatnya” Rektor Unsultra, kala itu, dirinya diminta oleh gubernur Sultra, Nur Alam untuk mengabdikan diri dan membuat Unsultra menjadi kampus seksi.

Prof. Andi Bahrun memulai pengabdiannya dengan implementasi ucapan gubernur Nur Alam “Kampus seksi. Dimana itu Unsultra,”. Rektor lalu merenung dan berkata “Impossible – becomes impossible. Tidak mungkin menjadi mungkin”.

Prof Andi Bahrun mencari Unsultra hingga dirinya tersesat dan masuk di lorong IAIN Kendari yang berada tak jauh dari kampus Unsultra. Pertanyaan kampus Unsultra itu dimana, yang disampaikan Nur Alam lantaran banyaknya ruang kelas digunakan untuk perkuliahan, seperti eks BP7 Kemaraya, Eks SPG di Wuawua, Media Center di depan Rumah Sakit dr. R. Ismoyo Korem dan di kampus Baruga di Kendari yang saat ini menjadi pusat tempat perkuliahan mahasiswa Unsultra.

Tamu reuni lintas fakultas ekonomi Unsultra serta jajaran rektorat

“Setelah saya mengabdikan diri di Unsultra, pertama yang saya lakukan membuat brand. Brand itu adalah kampus “Seksi”. Sebagian orang tentu berpikir yang tidak-tidak karena kata seksi itu,” terang Andi Bahrun.

Mahasiswa dan Alumni lintas fakultas Ekonomi Unsultra

Namun demikian, seksi diartikan (S) Santun dan Beretika, (E) Elok dan Nyaman (K) Kreatif dan Inovatif (S) Sejahtera dan Harmonis (I) Idaman dan Berdaya Saing.

“Awalnya banyak komentar, mengapa ada akronim “Kampus seksi” Namun strategi marketing kita berhasil. Itulah awal dari perjuangan membantu teman-teman agar Unsultra go internasional,”ucap Rektor dihadapan Alumni fakultas ekonomi.

Ditambahkannya, saat dirinya berkunjung di Universitas Harvard di Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat, kata Rektor, salah satu strategi keberhasilan kampus Harvard adalah kontribusi alumni sehingga menjadi kampus besar.

“Meski baru Alumni fakultas ekonomi, namun jika bersinergi dengan mahasiswa dan civitas akademik, Insyaallah Unsultra makin maju,”imbuhnya.

Rektor juga mengingatkan kepada Alumni dan mahasiswa fakultas ekonomi serta tamu undangan, bahwa besok Senin, (15/3/2020) Unsultra akan menggelar seminar nasional tentang tata kelola pertambangan.

Atas kegiatan seminar ini, tambah dia, Unsultra mengambil peran penting dengan gerak cepat untuk implementasi kemerdekaan pembelajaran dan kampus merdeka.

Dikatakannya, dalam waktu dekat pihak Unsultra akan melakukan sejumlah kerjasama dengan pihak swasta, camat dan desa.

“Tidak butuh waktu lama untuk melakukan 
Memorandum of Understanding (MoU), baik kepada para camat, para kepala desa maupun kepada pihak swasta. Kita akan bagi, lima semester di kampus dan tiga semester di kecamatan atau di kelurahan. Demikian pula di swasta. Kemarin lewat pasca sarjana hukum, program kerjasama  International Learning Experience di Malaysia merupakan implementasi kampus merdeka,”hatur rektor.

Acara reuni alumni fakultas ekonomi juga dihadiri jajaran rektorat dan sejumlah mahasiswa.

MAS’UD