Kapal Mega Abadi tidak diperbolehkan sandar di beberapa pelabuhan di Kepulauan Buton karena dikhawatirkan penumpangnya terinfeksi virus corona.
Kapal ini pertama kali ditemukan Karang Taruna Sulaa yang diketuai Alwan dan rekan-rekannya pada Jum’at (1/5/20).
Kepala Dinas Perhubungan Kota Baubau La Ode Idrus Taufik Saidi menyatakan, manifest penumpang kebanyakan warga Buton dan Busel maka kapal akhirnya melanjutkan perjalanan ke Pelabuhan Buton Selatan (Busel).
Sayangnya, ditolak oleh Buton Selatan (Busel). Akhirnya kapal perintis itu menuju Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara dan berhasil sandar di Pelabuhan Banabungi, Pasarwajo pada Jumat (1/5/2020) malam.
Ada sekira 60 penumpang yang sudah sepekan melakukan perjalanan di laut. Satu diantaranya adalah orang dalam pemantauan (ODP).
Sebanyak 26 orang akhirnya naik ke mobil bencana dan Dishub yang akan ke Baubau 22 orang warga Busel, 1 warga Buteng, 2 warga Muna dan 1 warga Baubau.
“Berdasarkan informasi awal ada 19 orang warga Baubau namun setelah didata hanya 1 orang yang berdiam di Baubau serta dilakukan Rapid tes dan SOP Penanganan Kesehatan semua penumpang alhamdulillah hasilnya nonreaktif,” kata La Ode Idrus Taufik Saidi.
Sementara warga Busel kemudian diserahterimakan ke Pemerintah Busel dijemput oleh BPBD Busel setelah sahur subuh tadi.
“Selanjutnya mereka mendapat surat keterangan pemeriksaan untuk rujukan dan penanganan gugus covid Busel,” bebernya.
Begitu pula yang ke Buteng dan Muna semua telah diedukasi dan diimbau untuk melakukan social disntancing dan physical distancing saat pulang ke rumah masing-masing.
“Sayapun ikut prihatin dengan kejadian ini kami dinas perhubungan terus melakukan pemantauan pilihan kemanusiaan menuntut untuk bisa bijak, butuh tempat penurunan penumpang yang safety (Pulau Ular) misalnya nanti masing-masing pemerintah mendata (memberi makan/minum) selanjutnya diperiksa diklasifikasi lanjut isolasi dan karantina bagi penumpang yang selanjutnya akan datang,” harapnya.
JSR