TEGAS.CO,. MUNA BARAT – Sekolah Dasar Islam Terpadu(SDIT), As Sunnah, Kabupaten Muna Barat (Mubar), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) membuka penerimaan peserta didik yang baru tahun ajaran 2020.
Pendidikan berbasis agama itu merupakan upaya pembentukan akhlak dan karakter dalam perkembangan generasi muda saat ini, dimana mereka diserbu dengan situasi yang mudah menyeret mereka dalam nilai-nilai moral yang menyimpang jika tidak memiliki filter dan bekal pendidikan agama yang cukup. Di satu sisi generasi muda mesti memiliki pengetahuan yang bisa dijadikan bekal dalam menghadapi kehidupan yang serba kompleks.
Ketua Divisi Pendidikan Yayasan Ittiba’ul Atsar Muna Barat, Sabir, S.Si, bahwa (SDIT) As Sunnah dibentuk sebagai upaya jawaban atas keresahan sebagian besar para orang tua atas pendidikan anak-anaknya.
“Mereka mengharapkan bahwa selain pelayanan pengetahuan umum,anak-anak mereka diharapkan dapat dibentuk pemahaman agamanya dengan baik sejak dini. Apalagi alumni PAUD IT AS SUNNAH tentunya butuh lembaga pendidikan lanjutan untuk melayani kebutuhan pengajaran mereka. Maka sejak tahun ajaran 2019/2020, pengurus Yayasan Ittiba’ul Atsar mengambil langkah untuk membuka SDIT walaupun dengan kondisi ruangan dan perlengkapan yang sangat sederhana,” kata Sabir kepada wartawan. Senin, 8/6/2020.
Dengan upaya dan kerja keras dalam menempuh langkah-langkah perlengkapan administrasi, pada triwulan pertama, peserta didik, dalam hal ini kelas 1 sudah memiliki nomor induk siswa secara Nasional.
“Dalam program unggulan, hal yang diharapkan adalah bahwa setelah tamat SD, setiap siswa dapat menghafal 6 juz Alquran. Alhamdulillah sebagian dari siswa kelas 1 sudah hampir menyeselesaikan dua Juz. Tentunya ini menjadi tolak ukur pencapaian target unggulan tersebut. Selain itu target yang ditetapkan adalah bahwa 4 tahun kedepan diharapkan mampu bersaing dalam lomba bidang keilmuan umum seperti OSN dan semisalnya,” kata Sabir lagi.
Sabir menerangkan, dalam menghadapi kegiatan proses belajar mengajar di tahun II, Yayasan Yayasan Ittiba’ul Atsar, saat ini tengah berupaya menyelesaikan pembangunan ruang kegiatan belajar (RKB) yang permanen. Walaupun dengan dana seadanya dari swadaya dan sumbangan dari muhsinin, pekerjaan bisa dianggap berjalan baik karena sebagian besar dilakukan secara gotong royong oleh masyarakat yang peduli dengan pendidikan berbasis Islam.
Ketua Yayasan, Sumartono, S.Pd, S.PdI, MM menjelaskan bahwa, dirinya merasa bersyukur melihat antusias masyarakat yang peduli dengan dakwah dan pendidikan Islam, dengan menyisihkan waktu secara bergiliran untuk mengikuti kerja bakti dengan membawa persiapan masing-masing dari rumah.
“Kebersamaan seperti ini adalah modal besar dalam berjalannya pendidikan dan dakwah, maka hendaknya kondisi seperti ini dijaga dengan baik tentunya dengan menjaga keikhlasan dan memupuk rasa cinta dan persaudaraan”, ungkap Sumartono.
Menurutnya, hal ini menjadi spirit perjuangan dalam merintis Lembaga Pendidikan Islam Terpadu pada jenjang SD yang pertama di Kabupaten Muna Barat.
“Semoga memasuki tahun II ini perjalanannya akan semakin membawa harapan sebagai cikal bakal lembaga pendidikan ideal untuk membentuk generasi Robbani yang memiliki kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi guna menjawab tantangan zaman yang semakin kompleks dan memiliki keyakinan agama yang kokoh untuk menjawab tantangan dekadensi moral,” kata Sumartono.
(SYP)