TEGAS.CO,. KONAWE UTARA – Banjir yang melanda Kabupaten Konawe Utara (Konut) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) sudah mengenang tiga kecamatan masing masing Kecamatan Waworano, Langgikima dan Landawe. Banjir tersebut membuat rumah warga dan fasilitas umum terkenang air.
Sampai saat ini, banjir yang melanda wilayah kabupaten Konawe Utara sudah berjumlah enam kecamatan yang Kabupaten Konawe Utara selama sepekan ini mengakibatkan 1.138 Kepala Keluarga ( KK) dengan jumlah 2.208 jiwa jadi pengungsian di Hunian Sementara (Huntara).
Adapun Data untuk sementara yang diperoleh dari posko induk penanggulangan penanganan darurat bencana banjir Konawe Utara seperti masing masing di Kecamatan Andowia ada 5 desa yang tertimpa musibah banjir.diantaranya Desa Puusuli sebanyak 90 Kk, Puuwonua 99 kk, Laronanga 88 Kk, Labungga 90 Kk, Kelurahan Andowia 19 kk.
Selain itu juga untuk Kecamatan Wiwirano, terdiri dari Desa Pondoa 70 kk, Lamonae Utama 30 kk, Padalere Utama 98 kk, UPT Trans Padalere 85 kk. di Kecamatan Langgikima, Desa Polora Indah 6 kk. Kecamatan Landawe Desa Tambakua 79 kk, Landiwo 56 kk.
untuk Kecamatan Landawe,Desa Tambakua 79 KK,Desa Landiwo 56 KK.adapun Kecamatan Oheo hingga saat ini belum ada warga yang tertimpah banjir.
Sementara itu di Kecamatan Asera Desa Puuwanggudu 102 kk, Alaa Wanggudu 29 kk, Wanggudu Raya 76 kk dan Desa Longgeo 88 kk. Juga terkena banjir.
Selanjutnya sedangkan tiga Kecamatan yang yang masih terpendam dan belum dapat terjangkau di tiga Kecamatan meliputi, Wiwirano, Langgikima dan Landawe.
“Banjir Di Konut ini, secarabtetus menerus dan bahu membahu Pemda, Polres Tim SAR dan relawan lainnya melakukan penanganan dengan mengevaluasi warga dan memberikan bantuan pangan dan obat-obatan,”ujar Bupati Konawe Utara H. Ruksamin Kepada awak media saat melakukan pembantaian di sejumlah titik banjir, Senin (22/6/2020).
Dikatakan, hingga saat ini tim penanganan darurat bencana banjir Konawe Utara masih melakukan pendataan terhadap warga yang tertimpa musibah banjir.
Perlu di ketahui Tim juga mulai menyalurkan bantuan Sembilan Bahan Pokok (Sembako) kepada warga pengungsi yang tersebar di wilayah pengungsian tersebut
AJHIS