Indonesia masih ditengah pandemi covid-19, berharap dan berdoa semoga Allah segera mengangkat wabah ini. Virus Corona telah menyerang hampir seluruh negara di dunia, dan pertanggal 21 Juni 2020 kasus covid19 sdh mencapai 8,9 juta. Tentu ini angka yg sangat fantastis, ditambah lagi ternyata dampak dari wabah ini menyerang sektor ekonomi dunia. Carut marut penanganan pandemi pun terjadi di berbagai negara termasuk Indonesia.
Melihat kondisi saat ini, dimana manusia dengan kecanggihan teknologi dan ilmu pengetahuannya, ternyata sampai detik ini belum mampu menghentikan laju penyebaran virus Corona ini. Ya, manusia hari ini diperhadapkan dengan ujian melawan makhluk tak kasat mata yang hanya mampu bertahan hidup jika berada pada makhluk hidup lain. Makhluk kecil ciptaan Allah yg telah melumpuhkan berbagai sektor kehidupan manusia.
Sungguh sudah sepatutnya kita mengambil pelajaran dan memuhasabah diri dengan adanya ujian ini. Apakah ini adalah salah satu teguran dari Allah kepada kita manusia yang telah melakukan kerusakan di muka bumi? Jawabannya sepertinya iya sebab sudah terlampau besar kerusakan yg kita lakukan di bumi milik Allah ini.Berbagai kerusakan dan kemaksiatan telah manusia perbuat, termasuk di Indonesia dimana angka kriminalitas, korupsi, perzinahan dan riba terus meningkat, ditambah utang ribawi semakin menumpuk, SDA juga dikuasai pihak swasta dan asing, ekonomi rakyat semakin tercekik. Kerusakan dan kemaksiatan ini terjadi karena manusia telah lama mengurus perkara hidupnya dengan hawa nafsu dan pikirannya sendiri, melalui penerapan sebuah sistem kehidupan yaitu kapitalisme sekuler serta diikuti dengan neoliberalisme yang semakin menjadi-jadi. Sekulerisme sudah semakin menjauhkan umat manusia dari keterikatan dan ketaatannya kepada hukum Allah. Ketika kita telah menyadari kerusakan yang terjadi, maka saatnya kita campakkan sumber kerusakan itu (sekulerisme dan kapitalisme) lalu kembali kepada penerapan syariat Islam Kaffah. Semua itu dilakukan sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT, dan agar Allah menurunkan keberkahan dan ampunanNya kepada kita hambaNya yang telah banyak bermaksiat.
Penerapan syariat Islam Kaffah harus dilakukan dengan penegakan daulah khilafah. Ya satu-satunya sistem pemerintahan yang dapat menerapkan syariat Islam Kaffah adalah sistem khilafah yang berasal dari Allah dan rasul-Nya. Namun ternyata hari ini tidak sedikit orang yang mengaku muslim tetapi tidak meyakini Khilafah ajaran Islam, bahkan ada yg menjadi musuh menentang dan menghalangi tegaknya sistem ini.
Tidakkah kita meyakini janji Allah akan tegaknya kembali agama Allah dimuka bumi?. Sebagaimana tercantum dlm Al-Qur’an surah An Nur ayat 55 yang artinya:
“Allah telah berjanji kepda orang2 yg beriman dan mengerjakan amal saleh diantara kalian,bahwa Dia sungguh sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa akan meneguhkan bagi mereka agama yg telah dirdhoiNya untuk mereka; dan akan menukar (keadaan) mereka sesudah mereka dlm keadaan ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembahKu tanpa mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Siapa sj yg tetap kafir sesudah janji itu,maka mereka itulah orang-orang yg fasik”.
Kemudian kabar gembira dari Rasulullah bahwa akan tegak kembali khilafah sesuai manhaj kenabian. Rasulullah bersabda:
“Ditengah tengah kalian terdapat masa kenabian yg berlangsung selama Allah menghendaki nya. Lalu Dia mengangkat masa itu ktka Dia berkehendak utk mengangkatnya. Kemudian akan ada kekhilafahan yang mengikuti manhaj kenabian yang berlangsung selama Allah menghendakinya. Lalu Dia mengangkat masa itu saat Dia berkehendak untuk mengangkatnya. Kemudian akan ada kekuasaan yang Dzolim yang berlangsung selama Allah menghendakinya. Lalu Dia mengangkat masa itu ketika Dia berkehendak untuk mengangkatnya. Kemudian akan ada masa kekuasaan yang diktator yang menyengsarakan, yang berlangsung selama Allah menghendakinya. Lalu Dia mengangkat masa itu ketika Dia berkehendak untuk mengangkatnya. Selanjutnya akan muncul kembali masa kekhalifahan yang mengikuti manhaj kenabian. Setelah it beliau diam (HR. Ahmad)
Kita tentu meyakini apa yang berasal dari Allah dan rasulNya. Termasuk kabar gembira akan tegak kembali sebuah sistem pemerintahan Islam yaitu sistem khilafah. Kemudian dengan sistem khilafah itu maka agama Allah akan tegak kembali di muka bumi ini dengan semua syari’at Nya tanpa terkecuali, mulai dari perkara individu, muamalah, tatanan negara, politik dalam negeri dan luar negeri. Maka semua itu dilakukan sebagai bentuk ketaatan kita kepada Allah SWT. Dimana Allah telah berfirman menyeru Rasulullah dalam QS. Almaidah: 48
“Karena itu, putuskanlah perkara diantara mereka menurut apa yg telah Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dgn meninggalkan kebenaran yg telah datang kepadamu”.
Sebagaimana seruan Allah kepada Rasulullah Saw untuk memutuskan perkara di tengah-tengah mereka sesuai dengan Wahyu yang telah Allah turunkan juga merupakan seruan bagi umat Rasulullah. Maka hendaknya kaum muslimin mewujudkan seorang hakim (penguasa) setelah Rasulullah untuk memutuskan perkara ditengah-tengah mereka sesuai dengan Wahyu yang telah Allah turunkan. Hakim (penguasa) yang memutuskan perkara tersebut setelah wafatnya Rasulullah adalah Khalifah dengan sistem pemerintahannya adalah sistem Khilafah.
Wallahu’alam bishowab
Oleh : Waode Rachmawati S.Pd.M.Pd.
(Aktivis Muslimah Kendari)