Ribetnya Sekolah di Sistem Kapitalis

Emi Kartini

Tidak terasa tahun ajaran baru kembali datang, Orang tua siswa dimana pun berada baik dikota maupun di desa semua sibuk mempersiapkan persyaratan untuk masuk sekolah baru.

Tak terkecuali orang tua yang akan mendaftarkan anaknya kesekolah lanjutan baik pertama menengah ataupun kejuruan semua sibuk ingin mendaftar kesekolah Favorit. Tapi apa yang terjadi ternyata pemerintah telah mengeluarkan kebijakan baru setelah ( PPDB)zonasi jarak, kini ada kebijakan baru yaitu (PPDB) berdasarkan usia, dimana siswa yang belum mencapai usia 15 tahun tidak akan diterima disekolah yang dinginkan
Ironis sekali, sangat kontras dengan moto yang di cetuskan pemerintah dimana ingin mencerdaskan rakyatnya, dimana semua anak yang sudah berusia 7 tahun harus masuk sekolah dan setidaknya bisa mengenyam pendidikan minimal tingkat pertama.

Iklan ARS

Jika memang demikian adanya seharusnya pemerintah menyediakan sekolah yang berkualitas dan kalau bisa semua sekolah merupakan favorit bagi rakyatnya sehingga tidak akan terfokus pada satu pilihan sekolah saja mengingat pendidikan itu adalah suatu yang sangat penting karena bisa menunjukkan.

Begitulah sekolah dalam Sistim Kapitalis sekuler ,semua hanya demi segelitir kepentingan orang tanpa memperdulikan kepentingan rakyat kebanyakan,khusus nya masyarakat yang kurang mampu ,dan yang paling parah kena imbas nya dari semua kebijakan pemerintah apalagi di saat pandemi sekarang ini yang semua serba daring ,sedangkan tidak semua masyarakat mempunyai hp android yang akn menunjang dalam belajar mengajar ,sedang kn pemerihtah abai terhadap segala kebutuhan rakyatnya.

Berbeda dengan Islam dalam pengaturan sistrm pendidikan ini. Dalam Islam pendidikan menjadi hak bagi setiap rakyatnya, mau yang dibawah umur atau lanjut usia, ataukah seseorang tersebut cerdas atau tidak. Karna menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim. Dan sistem Zonasi ini bukanlah solusi dalam islam, sebab untuk menghilangkan sekolah favorit agar pendidikan merata yakni dengan memberikan fasilitas yang sama untuk setiap sekolah yang ada, agar tak ada perebutan satu sekolah. Dan juga termasuk kesejahteraan guru pun perlu untuk diperhatikan.

Tentu hanya Islam yang mampu menyelesaikan semua ini sebab Islam sebagai sebuah ideologi memiliki seperangkat sistem yang mampu menujang keberlangsungan pendidikan secara mutlak, karena dalam Islam negara hadir sebagai institusi penyelenggara pendidikan sehingga negera wajib mengatur segala aspek yang berkenaan dengan sistem pendidikan yang di terapkan termasuk mengupayakan agar pendidikan di peroleh secara mudah, karena setiap kegiatan pendidikan harus di lengkapi dengan sarana sarana fisik yang mendorong terlaksananya program dan kegiatan pendidikan sesuai kreativitas daya cipta dan kebutuhan yg dijamin ketersediaannya oleh negara khilafah sehingga kualitas pendidikan menjadi rata karena seluruh biaya pendidikan di dalam negara Islam di ambil dari Baitul mal yaitu dari fai’ dan kharaj dan pos milkyyah ‘ammah dan pelayanan pendidikan gratis di dapatkan untuk semua warga negara khilafah baik muslim maupun non muslim, kaya atau miskin mendapatkan kualitas pendidikan yang sama.

Oleh : Emi Kartini ( ibu rumah tangga)