Anak Bisu dan Tuli di Kolut Rawat kedua Orang Tuanya yang Buta

Keluarga besar Sukiman bersama Kepala Desa Alipato Kolut FOTO: IS

TEGAS.CO.,KOLAKA UTARA – Hermansah (34) anak ketiga dari lima bersaudara merawat ayahnya, Sukiman (65) dan Ibunya Sukarti  (56)  yang menderita kebutaan, Mereka adalah warga Desa Alipato, Kecamatan Pakue, Kolaka Utara, Sultra, Kamis (09/07/2020).

Kepala Desa Alipato, Andrita Hasyim sangat peduli dengan Kehidupan warganya yang sangat memprihatinkan. Ibu Kades bersama Babinsa Alipato Serma Abdul Malik yang juga suaminya mengunjungi rumah penderita.

Ditemui awak media Sukiman menceritakan, bahwa dirinya mengalami kebutaan satu tahun lalu, akibat mencampur dua merk racun rumput yang dimasukkan ke dalam ember lalu ditutup dan diracik.

“Saat tutup ember saya buka, asap racun itu, langsung mengenai mata saya dan terasa pedis,”ungkapnya.

Saat itu, kata Sukiman, dirinya tidak merasakan apa – apa, nanti satu tahun kemudian baru terasa penglihatan mulai kabur dan tidak bisa melihat secara normal, tetapi jika melihat cahaya lampu terlihat seperti klise foto.

Sementara Sukarti menceritakan, bahwa dirinya yang pertama mengalami kebutaan di 2018 lalu, sementara Sukiman suaminya mengalami kebutaan pada 2019.

“Waktu itu saya masih jualan nasi kuning dari pasar ke pasar dan tiba – tiba penglihatan saya langsung kabur, saat diperiksa di Puskesmas Lapai, Dokter bilang akibat Penyakit Katarak dan operasinya di Makassar,”ujar Sukarti.

Sukarti menambahkan, tak ingin operasi, karena membutuhkan biaya hingga puluhan juta rupiah. Sementara untuk makan sehari – hari saja sulit.

Sukarti mengungkap, anak ketiganya Hermansyah mengalami  tuli dan bisu saat umur 3 tahun.

“Hermansah mengalami Panas tinggi (Step) dan lama – kelamaan dia sudah tidak bisa bicara dan tidak bisa mendengar lagi, sebelumnya Hermansah bisa bicara,”katanya.

Selama ini, tambahnya, ia mengalami kebutaan, Hermansah inilah yang membantu memasak mencuci dan membersihkan rumah.

“Kasihan anakku ini, masa mudanya tidak dia nikmati seperti pemuda lainnya,”hatur Sukarti.

Hermansyah dengan Bahasa insyaratnya, menunjukkan bahwa dia sangat patuh dan sabar merawat kedua orang tuanya karena dia yakin dan  percaya merawat kedua orang tuanya yang buta, akan mendapatkan kebagian di Surga dari Allah nantinya.

“Kami berharap kepada pemerintah daerah Kolaka Utara untuk memberikan bantuan biaya operasi,”pintah Sukarti dengan sembari meneteskan air mata.

Di tempat yang sama,  Kepala Desa Alipato, Andrita Hasyim mengungkapkan, semenjak dirinya dilantik menjabat Kepala Desa pada  2018, ia sudah memberikan bantuan berupa sembako.

“Saya prioritaskan keluarga tersebut karena saat sosialisasi Pilkades lalu, saya sudah melihat kesulitannya,”ujarnya.

Selain sembako dari Desa, dia juga diberi sembako dari Pemerintah Kolut. Dan saat ini
untuk mengurangi beban warganya, ia juga memberi mandat Kepada Kepala Dusun untuk mengecek setiap dua hari tempat penyimpanan beras warganya yang mengalami buta dan tuli tersebut.

“Kami berharap ke Pemerintah Daerah Kolut untuk membantu meringankan beban mereka dan utamanya Dinas Sosial Kolut untuk kepengurusan BPJS untuk orang cacat,”tutupnya.

IS