TEGAS.CO, KONAWE SELATAN – Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Konawe Selatan (Konsel) Sulawesi Tenggara (Sultra), AKBP Erwin Pratomo SIK turun langsung menemui massa aksi, yang sedang melaksanakan pemblokiran jalan ruas Kendari – Motaha tepatnya di Desa Puao Kecamatan Angata. Selasa, 21/7/2020.
Dihadapan massa aksi yang menamakan diri Aliansi Masyarakat dan Mahasiswa Kecamatan Angata (AMMAN), AKBP Erwin Pratomo SIK memberikan arahan, agar dalam melaksanakan aksi untuk tetap menjaga keamanan.
“Ucapan terima kasih kepada rekan rekan mahasiswa yg tergabung dalam aliansi AMMAN, yang melakukan aksi damai menyuarakan kepentingan umum terlaksana dengan aman dan tertib,” ujarnya.
Kata dia, Polres Konsel akan tetap mengawal pergerakan mahasiswa dalam menyuarakan aspirasi demi kepentingan umum, agar terlaksana dengan baik dan benar sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Jangan sampai, lanjutnya, dalam pelaksanaan aksi unjuk rasa ada adu domba dan kepentingan tertentu dalam pelaksanaan unjuk rasa.
“Polres Konsel melalui Satuan Lalu Lintas (Satlantas) akan melakukan rekayasa jalan untuk tidak mengganggu aktifitas pengguna jalan lainnya. Dan apa yang disuarakan rekan-rekan mahasiswa semuanya butuh proses,” pungkasnya.
Sementara itu, Camat Angata, Hasran Parenda yang ikut hadir menemui massa aksi mengaku, saat ini masyarakat Kecamatan Angata sangat prihatin atas kondisi jalan yang makin hari kian memprihatinkan dan trauma, karena sudah terjadi kecelakaan lalu lintas sebanyak 2 (dua) kali.
“Saya ucapan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada bapak Kapolres Konsel, AKBP Erwin Pratomo SIK atas kedatangannya turun langsung kelapangan menemui peserta aksi, sekaligus melihat langsung kondisi jalan di wilayah Kecamatan Angata. Hal ini adalah bentuk kepedulian bapak Kapolres terhadap kondisi jalan saat ini,” ujarnya.
Untuk diketahui, aksi unjuk rasa ini dari Aliansi Masyarakat Mahasiswa Kecamatan Angata (AMMAN) di Desa Puao Kecamatan Angata adalah bentuk protes keras mereka atas kondisi jalan ruas Kendari – Motaha yang kondisinya saat ini sangat memprihatinkan.
Adapun tuntutan massa aksi yang menamakan diri dari AMMAN, yaitu mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra dalam hal ini Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga untuk turun langsung melakukan perbaikan beberapa ruas jalan yang kondisinya saat ini sangat memperiharitinkan alias rusak berat.
Mendesak pihak Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Provinsi Sultra, agar segera mengalokasikan anggaran peningkatan jalan Kendari- Lambuya pada tahun anggaran 2021.
Menolak kendaraan yang bermuatan melebihi kapasitas untuk melintas di jalan poros Kendari- Lambuya.
Mendesak Gubernur Sultra, DPRD Provinsi yang membidangi Infrastruktur jalan dan Dinas Sumber Air dan Bina Marga, agar segera menemui massa aksi yang tergabung dalam AMMAN di titik aksi untuk kemudian dilakukan kesepakatan yang dituangkan dalam Memorandum of Understanding (MoU).
Jika pihak Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga tidak mengindahkan, maka kami akan melakukan pemblokiran jalan secara total, dan akan mendesak Gubernur Sultra untuk mencopot Kadis Sumber Daya Air dan Bina Marga.
Turut hadir menemui massa aksi, yaitu Kapolres Konsel AKBP Erwin Pratomo SIK, Kapolsek Angata IPTU Agus Sudirman S. Sos, Camat Angata Hasran Parenda STP M. Ap, Sekcam Angata Abdul Kadir Massa, Babinsa Koramil Landono SERDA Yusup serta Kades Puao Hartati.
MAHIDIN