TEGAS.CO., KENDARI – Lembaga Adat Tolaki (LAT) menggelar Pengukuhan pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Lembaga Adat Tolaki Masa bakti 2020-2025 di salah satu Hotel di Kendari Rabu, (26/8/2020).
Pengukuhan pengurus LAT mengambil tema “Optimalisasi peran lembaga Adat Tolaki sebagai mitra Pemberdayaan Masyarakat dan Pembangunan Daerah dalam Bingkai NKRI”.
Dalam sambutannya, Ketua Umum DPP Lembaga Adat Tolaki Drs. Manshyur Masie Abunawas, M.Si menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya atas kehadiran Pangdam XIV/Hasanuddin, Mayor Jenderal TNI Andi Sumangerukka,S.E,.MM yang telah meluangkan waktu menghadiri pengukuhan Lembaga Adat Tolaki.
Mansyur Masie Abunawas mengatakan, pengukuhan kepengurusan lembaga Adat Tolaki adalah salah satu rangkaian proses setelah melakukan Musyawarah Adat ke-4 yang dilakukan Februari lalu.
“Pengukuhan lembaga adat tolaki ini adalah rangkaian proses terbentukya kepegurusan Lembaga berdasarkan hasil musyawarah adat,”jelasnya saat memberikan sambutan.
Keberadaan suku tolaki lanjut dia, berdasarkan data sensus penduduk tahun 2020 terdapat 37% Suku asli tolaki yang mendiami Bumi Anoa Sulawesi Tenggara.
Pada kesempatan tersebut, Mansyhur Masie Abunawas menyampaikan beberapa hal kepada Gubernur Selawesi Tenggara H. Ali Mazi, SH untuk kiranya membantu dalam membersarkan Lembaga Adat Tolaki.
“Kami berharap agar lembaga adat tolaki ini dapat diberikan bantuan setiap tahunya dalam bentuk APBD agar komukasi bisa berjalan bersama masyarakat adat lainnya yang ada di Sultra,”harapnya.
Untuk diketahui, dalam pengukuhan lembaga adat tolaki tersebut dihadiri langsung Gubernur Sultra H. Ali Mazi, SH, wakil gubernur DR. Lukman Abunawas, Danrem 143 Haluoleo Brigjend TNI Jannie A Siahaan, Kapolda Sultra Brigjend Pol.Drs. Yan Sultra Indra jaya, tamu undangan OPD, Forkompimda Sultra, pemangkuh, petinggi adat tolaki serta tokoh adat tolaki dari berbagai daerah yang ada di Sultra.
Terselenggaranya pengukuhan tersebut tetap mengikuti protokol kesehatan sebagai langkah pencegahan penyebaran covid-19 yang mewabah di Sulawesi Tenggara.
ARDI SAPUTRA/MAS’UD