TEGAS.CO., MUNA – Media sosial dan sebagian tempat di kabupaten Muna sedang ramai-ramainya membicarakan salah paslon di Pilkada Muna, yang terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan surat yang dikeluarkan oleh Dinkes Prov Sultra dengan merujuk dari hasil pemeriksaan laboratorium RS Bahteramas.
RS Bahtermas merupakan tempat yang ditunjuk oleh KPUD Muna untuk para calon melakukan tes bebas Covid-19.
“Benar adanya pada saat pendaftaran hanya dihadiri oleh La Pili, sedangkan Rajiun sendiri menunjuk LO-nya untuk mewakili dirinya karena sedang sakit. Paslon Rajiun-La Pili saat mendaftar 4-6 September kemarin belum melampirkan hasil bebas Covid-19,” kata Al Abzal Naim, Ketua Bawaslu Muna.
Atas dasar kehebohan dan pernyataan ketua Bawaslu Muna ini Paslon Rusman-Bahrun melayangkan surat ke KPUD dan Bawaslu Muna perihal meminta klarifikasi terkait hasil Swab calon Rajiun-La Pili.
Paslon Rusman-Bachrun memberikan mandat kepada La Ode Ahmad Randal Anas, S.H sebagai Lo.
Setelah menerima mandat, senin 7 september dilayangkan surat ke KPUD dan Bawaslu Muna. Surat ini telah diterima dan masuk di sekretariat KPUD dan Bawaslu Muna. Sehari setelahnya, Selasa 8/9 menindaklanjuti surat tersebut LO Rusman-Bachrun mendatangi Kantor KPUD dan Bawaslu Muna tetapi belum mendapatkan jawaban atas surat tersebut.
Melalu Via wa LO paslon Rusman-La Pili menyampaikan, selaku LO telah membuat permohonan surat klarifikasi persoalan penyarahan swab.
“Disalah satu media ketua Bawaslu Muna menerangkan jika pasangan Raji’un la pili pada saat mendaftar, Rajiun tdk membawa hasil swab, dimana Surat itu ditujukan ke Bawaslu dan KPUD Muna,”ungkapnya.
Menanggapi hal ini Komisioner KPUD Muna Ichsan menyampaikan terkait informasi hasil Swab pihaknya diikat oleh aturan untuk tidak menyampaikan terkait hasil Swab.
“Seharusnya pertanyaan ini di tanyakan ke Tim Gugus Tugas Covid-19, tapi kami tetap menerima surat dan LO yang datang ke sekretariat, selanjutnya terkait jawaban akan kami balas melalui surat juga,” tutupnya.
REPORTER: FAISAL
EDITOR: H5P