TEGAS.CO., JEPARA – Karimunjawa boleh terpisah dari Jepara daratan. Namun semangat jangan diragukan meski terpisah di berbagai pulau.
Minat muda
-mudi “Karibia Jawa” ini terhadap pencak silat tapak suci putera Muhammadiyah cukup tinggi. Kendala transportasi karena peserta tinggal di berbagai pulau di kecamatan Karimunjawa pun coba diatasi. Dengan dukungan dari petinggi desa kemojan Ilyas dan pimpinan cabang Muhammadiyah (PCM) Karimunjawa, tapak suci putera Muhammadiyah tegar berdiri di tengah keterbatasan.
Ditangan Heriyanto pemuda perantau asal Lampung, tapak suci Karimunjawa mulai digemari.
“Saya ingin berdakwah dan mengembangkan bakat saya di tapak suci. Awal mula saya merantau ikut paman saya di Karimunjawa dan saya cari tahu apakah ada silat disini ternyata tidak ada, makanya saya ingin berdakwah memajukan dan memperkenalkan tapak suci” ujar Heri, Rabu 7/10/2020 M, 20 Shafar 1442 H.
Tempat latihan di pinggir pantai di pulau Kemojan sekarang terdapat sekitar 40 pesilat yang kebanyakan murid SMP dan SMK dari pulau Kemojan, Merican dan Batulawang.
“Dan alhamdulilah kepala desa kemojan bapak Ilyas juga sangat mendukung kegiatan tapak suci ada di pulau karimun jawa. Alhamdulilah luar biasa semangat mereka meski terhambat kendala transportasi karena banyak peserta tersebar di berbagai pulau di Karimunjawa. Saya optimis dengan perkembangan tapak suci kedepan Karena kebanyakan anak-anak cerita mereka ingin di daerahnya mempunyai bibit-bibit atlet yang bisa membawa nama daerah maju, Alhamdulilah luar biasa pada semangat, Insyallah ada 8 orang lagi mau ikut gabung nanti pekan” imbuhnya.
Dari tapak Suci Karimunjawa inilah kita bisa mengambil hikmah bahwa keterbatasan tidak menyurutkan langkah untuk memberikan wadah pemuda untuk mengembangkan bakat.
REPORTER: EDI SULTON
EDITOR: H5P