Example floating
Example floating
Berita UtamaSultra

PMII Bersama Tokoh Adat Tolak Revitalisasi Kasulana Tombi.

1223
×

PMII Bersama Tokoh Adat Tolak Revitalisasi Kasulana Tombi.

Sebarkan artikel ini
PMII Memasang Peringatan Pemberhentian Proses Revitalisasi Kasulana Tombi

TEGAS.CO,. BAUBAU – Pemerintah Kota Baubau dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan telah melangsungkan program Revitalisasi Kasulana Tombi yang terletak di Kelurahan Melai, Kecamatan Murhum.

Kasulana Tombi alias tiang bendera yang sudah ada sejak tahun 1712. Dahulu, tiang ini digunakan untuk mengibarkan bendera Kesultanan Buton yang disebut Bendera Longa-longa. Tinggi tiang mencapai 21 m dengan area penopang di bawahnya yang berdiameter 25-70 cm.

Sementara itu beberapa Tokoh Adat dan masyarakat Keraton mengecam keras upaya merevitalisasi Kasulana Tombi sejak awal pembangunan, namun demikian upaya pembangunan tetap berlangsung.

Sehingga Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Abdul Aziz Muslimin Haladi mengungkapkan Pemkot mencoba untuk membangun budaya baru dengan menghadirkan budaya orang lain di wilayah Kepulauan Buton.

“Revitalisasi seharusnya menghidupkan kembali nilai penting dalam sebuah situs sejarah. Tetapi hari ini kami melihat revitalisasi bukan solusi untuk menyelamatkan situs budaya Kasulana Tombi”, ungkapnya. Senin (12/10/2020)

Pemerintah memang memaksakan, walaupun tidak sesuai standar UU Cagar Budaya nomor 11 thn 2010. Sebenarnya bukan hanya persoalan penambahan budaya tetapi yang namanya revitalisasi itu adalah bangunan yang beratap dan berdinding. Nyatanya kasulana tombi itu tidak beratap dan berdinding.

Salah satu Tokoh Masyarakat yang biasa di sapa Om Jek turut menyayangkan sikap Pemkot Baubau yang seolah memaksakan kehendak untuk melakukan Revitalisasi.

“Kasulana Tombi adalah hak masyarakat, jadi sebaiknya hentikan pembangunan itu, karena sebagai masyarakat kami merasa dikhianati oleh pemerintah”, jelasnya

“Sejak peletakan batu pertama kami telah menolak keras upaya merevitalisasi Kasulana Tombi ini. Maka dengan ini kami memasang peringatan apabila tidak diindahkan kami akan datang dengan 72 Kadea Tokoh Adat Masyarakat Kesultanan Buton”, lanjutnya

Walikota Baubau AS Tamrin beberapa waktu lalu menjelaskan, putusan revitalisasi ini merupakan kekhawatiranya melihat tiang bendera yang telah mencapai tiga abad itu sudah rapuh dan sudah saatnya direvitalisasi setelah diperiksa oleh tim cagar budaya dari Makassar, Sulawesi Selatan.

Kata dia, kegiatan revitalisasi ini tidak akan menggangu pesona Kasulana Tombi dan Kasulana Tombi akan terlihat dari segala sisi karena tiang bendera Kasulana Tombi akan berada ditengah-tengah tower nantinya.

“Saya kira dengan kemampuan pelaksana dengan seluruh potensi yang ada, dia tidak terganggu. Kita bisa lihat dari sini dan sana tower hanya menahan kayunya dan itu sudah diperiksa oleh cagar budaya dari Makassar, yang bernama Profesor Hermawan,” pungkasnya.

Reporter : JSR

Editor : YA

error: Jangan copy kerjamu bos