TEGAS.CO,. MUNA – Situasi politik jelang pilkada Muna 9 Desember semakin terlihat menunjukan gesekan-gesekan nyata. Hal ini terlihat dari saling menghujat, adu domba, perusakan, pembakaran bahkan sampai beberapa orang terkena ancaman karena berbeda pilihan politik. Jumat malam sekitar pukul 20.30 Wita di Jl. Salemba Raha, Posko Pemenangan paslon LM Rusman Emba – Bachrun (Terbaik) diserang orang yang teridentifikasi sebagai Tim Pemenangan LM Rajiun Tumada – H. La Pili, Junat (23/10/2020).
Posko terlihat berantakan, infentaris hancur dan beberapa motor terlihat dijatuhkan. Menurut pengakuan seorang masyarakat yang berada di lokasi saat kejadian, Fitra (32) menyampaikan bahwa Posko Pemenangan TERBAIk di jl. Salemba Raha tiba-tiba diserang dan terjadi pengruskan.
“Kejadian pada jumat malam (23/10/2020) bermula saat iring-iringan paslon LM Rajiun Tumada – La Pili (RAPI) baru saja pulang berkampanye. Mereka lewat di depan posko dan tiba-tiba salah satu pendukung RAPI turun dari mobil karena ada info mobil rombongan dipukul dan dilempar. Mereka langsung menyerang orang – orang yang ada di posko secara membabi-buta untung tidak ada yang korban hanya posko pemenangan hancur, infentarisnya rusak berat serta motor banyak yang dibuat terbalik. Maunya toh kalau ada masalah selesaikan dengan baik-baik jangan tiba-tiba menggunakan kekerasan. Katanya mau pilkada damai, bagaimana mau maju Muna kalau orang-orangnya mudah tersulut emosi,” ungkapnya.
Melalui via Wa, paslon Terbaik melaui Jubirnya Sahrul menyampaikan bahwa momentum pilkada serentak mestinya dilakukan dengan cara-cara santun dengan lebih menunjukan pendidikan politik ke masyarakat.
“Daerah ini dibangun dengan komitmen dan harapan-harapan yang terbaik. Jadi jangan dirusaki dengan hal-hal yang provokatif,” ucapnya.
Ketua Jaringan Kemandirian Nasional ini juga menambahkan paslon TERBAIK meminta untuk semua pihak terutama para simpatisan yang terlibat insiden untuk menahan diri dan tidak menyebarkan berita-berita hoax.
“Beliau (TERBAIK) meminta semua pihak berhenti melakukan tindakan provokatif dan penyebaran berita hoax. Mari tunjukan pertarungan ide, gagasan dan seni yang santun dan berbudaya, sisanya biarkan masyarakat yang menilai,” katanya.
Lebih lanjut ia juga menyampaikan agar pihak-pihak yang berhubungan dengan Kamtibmas untuk tidak membiarkan celah kepada kelompok militansi tertentu untuk melakukan kegiatan menghasut dan profokatif.
“Sudah seharusnya TNI – Polri melakukan tindakan preventif terhadap sutuasi kerawanan, apalagi mereka pasti sudah melakukan pemetaan zona kerawanan. Kami berharap ada tindakan lebih prefentif mengantisipasi gesekan-gesekan antar tim. Dan masyarakat tidak termakan informasi dari kubu-kubu yang tidak jelas, jadi tetap berada pada ruang-ruang sosial yang baik,” tutupnya.
Menanggapi kejadian itu, Kapolres Muna AKBP Debby Asri Nugroho melakukan tindakan cepat dan menurunkan anggotanya di TKP untuk mencegah gesekan sesama pendukung paslon.
“Kasus ini sudah kami tangani selanjutnya meminta beberapa saksi untuk dimintai beberapa keterangan. Di posisi ini Polri selalu netral, kalau ada pelanggaran pidana umum kami akan proses untuk mencegah presepi berat sebelah,” ungkapnya. Sabtu (24/10/2020)
Debby juga menambahkan untuk para pendukung bisa menahan diri dan tidak terprofokasi.
“Kasus ini tetap kita proses jadi percayakan semuanya ke aparat penegak hukum. Jangan mudah terprofokasi dan sama-sama kita jaga Muna aman dan kondusif selama perhelatan pesta demokrasi 2020,” tegasnya.
Sampai berita ini diturunkan, tegas.co sudah mencoba melakukan klarifikasi ke Tim Paslon RAPI tapi belum ada yang mengeluarkan pernyataan.
Reporter : FAISAL
Editor : YA