DPRD Minta Stop Perdebatkan Siapa Berjasa Bangun Jembatan Bahtermas Teluk Kendari

Ketua Komisi III DPRD Sultra, Suwandi, S.Sos

TEGAS.CO., SULAWESI TENGGARA – Pasca Presiden RI Joko Widodo meresmikan jembatan Teluk Kendari pada Kamis 22 Oktober 2020 beberapa hari lalu. Muncul perdebatan di kalangan masyarakat Sulawesi Tenggara (Sultra) tentang siapa yang paling berjasa menghadirkan jembatan itu.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi III DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Suwandi Andi meminta masyarakat jangan lagi memperdebatkan siapa pencetus dan yang melanjutkan pembangunan jembatan yang melintasi teluk Kendari.

“Saya kira tidak penting untuk memperdebatkan siapa pencetusnya dan siapa yang melanjutkannya, karena pembangunan itu intinya berkelanjutan,” katanya, Senin (26/10/2020).

Suwandi Andi tidak menampik bahwa jembatan yang awalnya diberi nama Jembatan Bahteramas Teluk Kendari diusulkan dan diperjuangkan di masa gubernur Nur Alam dan saat itu Kadis PU dijabat Laode M Saidin.

“Jembatan Bahteramas, setahu saya selama sepuluh tahun di DPRD Sultra bersama gubernur Nur Alam memang jembatan itu untuk kebutuhan Sulawesi Tenggara. Bahwa siapa di saat itu bagaimana diusulkan dan diperjuangkan bagaimana desainnya kita tahu saat itu gubernurnya Nur Alam dan Kadis PU-nya Laode M Saidin,” tuturnya.

“Bahwa pada saat itu desainnya direncanakan Nur Alam itu betul iya. Bahwa (jembatan Teluk Kendari) ini selesai di masa kepemimpinan Ali Mazi, iya. Tapi jangan dijustifikasi seolah-olah itu murni Nur Alam,” ucapnya.

Dia menjelaskan, tidak seperti itu mempersepsikan siapa gubernur yang paling berjasa membangun jembatan itu, karena menurutnya setiap gubernur Sultra sudah lama memikirkan tentang bagaimana potensi keindahan teluk Kendari.

Dikatakannya semua gubernur Sultra berjasa membangun dan mengembangkan provinsi Sultra sehingga bisa dinikmati generasi sekarang ini.

Jadi kalau mau dilihat secara objektif kata dia, bisa dilihat di masa gubernur H. Alala dengan desa makmur merata yang monumental sampai detik ini. Kemudian yang menata kota Kendari dilakukan gubernur Laode Kaimoeddin, lalu datang Ali Mazi membangun tugu persatuan dan membenahi bandara Halu Oleo.

MAS’UD