Ummusabri Kendari Peringati Maulid Nabi dan Pembagian 1000 Masker

Pesri Kendari saat mengelar peringatan maulid Nabi Muhammad SAW 1442 H

TEGAS.CO., KENDARI – Pesantren Ummusshabri (Pesri) Kendari mengelar peringatan maulid Nabi Muhammad SAW 1442 H, Sabtu 2/11/2020.

Peringatan Maulid yang dilaksanakan di Aula Besar Ummusshabri ini mengambil tema “Santri Ummusshabri Tetap Produktif di Masa Pandemi Covid-19”.

Iklan ARS

Ketua Yayasan Ummusshabri Kendari Dr Supriyanto, MA dalam sambutannya mengatakan Ummusshabri Kendari sebagai sebuah lembaga pendidikan telah mengembangkan sayapnya menuju Madrasah Internasional.

“Kalau hal itu terwujud ini mengokohkan Ummusshabri sebagai madrasah pertama di Indonesia yang berstatus sebagai Madrasah Internasional”, ungkapnya.

Ia juga menyampaikan dimasa covid-19 ini Ummusshabri masih tetap bisa produktif untuk berkarya, hal ini dibuktikan dari banyaknya santri santri yang memperoleh medali pada event event lomba baik di tingkat Kabupaten, Provinsi maupun Nasional.

“Komitmen yayasan tidak hanya memacu Ummusshabri dari aspek prestasi akademik saja tetapi tetap berusaha untuk menyiapkan infrastruktur, dan itu terwujud dalam master plan Ummusshabri, dan infrastruktur ini kita bisa saksikan sekarang”, imbuhnya.

Sementara itu pembawa hikmah maulid KH. Djakri Nappu, dalam tausiahnya mengungkapkan sejarah mula munculnya peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, ia menjelaskan dan menegaskan bahwa istilah yang digunakan adalah memperingati atau peringatan bukan merayakan.

“Yang dirayakan itu hanya dua, Idul Fitri dan Idul Adha, sedangkan Maulid, Isra Mi’raj, Nuzul Quran dan lainnya itu diperingati, dan peringatan Maulid pertama kali dilaksanakan Sultan Abu said Al Kaukadi Al Muzhaffary yang merupakan gubernur Irbil di wilayah selatan Mausul Irak, Kepala angkatan bersenjatanya saat itu bernama Salahuddin Al Ayyubi sekitar 600 tahun setelah wafatnya rasulullah SAW. Jadi intinya peringatan ini untuk memberikan semangat kepada umat islam untuk menggali apa yang termaktub dalam perjuangan rasulullah SAW,“ terangnya.

Lebih lanjut Djakri menyampaikan kepada para hadirin untuk tidak berhenti membaca karena sesungguhnya tahapan membaca itu ada 7 tahapannya, oleh karena itu ulang ulangilah membaca, baik yang tersurat maupun yang tersirat.

“Membaca bukan sekedar membaca, melainkan dengan beberapa tahapan yakni membaca, mengetahui, memahami, meyakini, mengamalkan, memelihara amalan dan menjadikan apa yang dibaca menjadi sikap prilaku,” sambungnya.

Peringatan maulid Nabi Muhammad SAW ini dirangkai dengan penyerahan 1000 masker dari Ketua Umum Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Sultra H. Zainal Mustamin, S.Ag, MA, yang juga menjabat sebagai Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Kendari kepada ketua yayasan Ummusshabri.

Hadir pula dalam acara ini pengurus yayasan, Kepala Madrasah, dewan guru, pengasuh, tamu undangan serta para santri.

Reporter : Muh. Rifky Syaiful Rasyid

Editor : YA