Polri Berhasil Ungkap Jaringan Peredaran Sabu

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono

TEGAS.CO,. NUSANTARA – Direktorat Tindak Pidana (Ditipid) Narkoba Bareskrim Polri mengungkap peredaran narkotika jenis sabu seberat 50 kg yang dikendalikan oleh jaringan Aceh, Medan dan DKI Jakarta.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono menjelaskan, pengungkapan sabu 50 kg tersebut merupakan pengembangan dari kasus penangkapan di Pelabuhan Bakauheni pada 13 November 2020 lalu. Ketika itu, polisi berhasil menangkap empat orang tersangka dengan barang bukti 25 kg sabu dan 58.606 butir pil ekstasi

“Ditipid Narkoba Bareskrim Polri bekerjasama dengan Bea Cukai pada Senin (28/12), sekitar pukul 11.00 WIB melakukan penangkapan 3 TSK penerima barang, diantaranya berinisial DHU, FF dan S di Kota Medan, dengan barang bukti 50 kg sabu yang dibungkus dalam kemasan teh china,” kata Argo dalam keteranganya tertulisnya, Jakarta, Kamis (31/12/2020).

Dalam proses penyidikan, polisi mendapatkan informasi bahwa transportasi pengiriman barang haram tersebut dikendalikan oleh seseorang bernama David yang dikirim dari Aceh ke Medan lalu diedarkan ke Jakarta dan Pulau Jawa lainnya.

“Kemudian tim melakukan pengejaran dan berhasil menangkap Tsk H atau kurir pengangkut dari Aceh di Hotel Four Point, Jalan Gatot Subroto, Sei Sikambing, Medan Petisah, Sumut,” ujar Argo.

Setelah menangkap 4 tersangka, kata Argo, petugas langsung melakukan pengejaran terhadap tersangka AAFS alias David yang diduga berperan mengatur transportasi pengiriman.

“Akhirnya pada Rabu (30/12) sekitar pukul 20.00 WIB, tim berhasil menangkap AAFS alias David di lokasi persembunyiannya di Jalan Merdeka, Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Sumut,” ucap Argo.

Barang bukti sabu yang berhasil diamankan

Setelah diciduk polisi, tersangka David mengaku bahwa narkotika tersebut dikendalikan oleh seseorang warga binaan Lapas Tanjung Gusta berinisial KR.

“Dalam 6 bulan terakhir, KR sudah melakukan 6 kali pengiriman ke berbagai kota, total 205 kg dan 58.606 butir pil ekstasi dengan ongkos pengiriman Rp100 juta sekali pengiriman,” kata Argo.

Setelah mendapatkan informasi tersebut, penyidik berkoordinasi dengan Ditjen PAS untuk membawa KR ke Bareskrim Polri guna menjalani proses penyidikan.

Adapun barang bukti yang diamankan antara lain, 50 kg sabu dengan rincian 25 dibungkus teh china warna Hijau dan 25 bungkus teh china warna Kuning, dua unit tas koper merk Polo, dua unit mobil dan dua unit Handphone.

Sumber : Polda Sultra

Reporter : ISMITH

Komentar