Ibu Mulia Hanya Dengan Islam

Rismawati, S.Pd.(Pemerhati Kaum Ibu)
Rismawati, S.Pd.(Pemerhati Kaum Ibu)

TEGAS.CO., NUSANTARA – “Ibu, kaulah wanita yang mulia. Derajatmu tiga tingkat dibanding ayah. Lautan kasih sayang pada setiap insan, mataharinya alam sebagai perumpamaan. Dunia isinya, beluamlah sepadansebagai balasan ibumu melahirkan. Doanya terkabulkan, keramat di dunia.”

Lirik lagu Ibu (Kaulah Wanita Mulia) yang dicover oleh Nasida Ria telah memberi gambaran bahwa, betapa mulianya seorang ibu yang telah melahirkan dan membesarkan putra putrinya. Karena itu, dia diberi gelar sebagai malaikat. Bahkan, kaum ibu telah diberi kedudukan oleh Allah SWT, kedudukan yang lebih tinggi dibandingkan dengan ayah.

Iklan ARS

Karena itu, sebagai putra putri yang telah dilahirkannya, haruslah bersikap hormat dan senantiasa berbakti kepada sang ibu. Apa pun yang telah beliau lakukan, jika itu sebuah kesalahan maka maafkanlah. Sebab kesalahan yang ibu lakukan tidaklah seberapa lukanya dibandingkan sakit yang telah di derita sang ibu ketika mengandung dan melahirkan putra putrinya.

Fakta Perlakuan Kaum Ibu Dalam Sistem Demokrasi!

Anak bangsa masa kini telah banyak kehilangan cara hormatnya kepada sang ibu. Sebagaimana yang diberitakan baru-baru ini bahwa, pada tanggal 20 Oktober 2020 ada seorang anak di bagian Jawa Tengah tepatnya di Kabupaten Demak. Telah melaporkan ibunya ke pihak yang berwajib dengan alasan penganiayaan.(detikNews, 09/01/2021)

Selain itu, berita lain datang dari NTB(Nusa Tenggara Barat), seorang warga Lombok Tengah. Inisialnya M berumur 40 tahun, dia hendak melaporkan ibunya yang berinisial K berusia 60 tahun ke pihak berwajib. Alasannya hanya gara-gara motor yang telah dibeli sang ibu menggunakan uang warisan peninggalan suami ibu K yang tidak lain adalah ayah dari si anak. Namun, pada akhirnya laporan M ditolak langsung oleh AKP Priyo Suharto selaku kasat Reskrim Polres Lombok Tengah. (Tribunnews.com. 22/06/2020)

Dari berita di atas, dapat kita lihat betapa pilu nasib kaum ibu di sistem demokrasi. Di mana anak lebih mengutamakan kesenangannya semata di bandingkan kesenangan dan kebahagiaan orang tuanya, terkhusus ibunda tercinta. Sistem Demokrasi adalah sistem yang menganut paham sekuler hingga memisahkan agama dari kehidupan anak bangsa.

Hilangnya agama dari kehidupan mengiringi hilangnya rasa hormat sebagian anak kepada ibunya. Selain itu, pemisahan agama dari kehidupan ini telah merenggut kemuliaan sang ibu di mata anaknya. Karena itu, banyak anak yang tega menganiaya, memenjarakan bahkan ada yang sampai membunuh orang tua kandungnya sendiri hanya gara-gara pundi-pundi rupiah.

Bagaimana Islam Memuliakan Kaum Ibu?

“Seseorang datang kepada Rasulullah SAW dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Rasulullah SAW menjawab, ‘Ibumu!’. Kemudian orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Rasulullah SAW menjawab, ‘Ibumu!’. Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu!’. Orang tersebut bertanya kembali, ‘ Kemudian siapa lagi’, Rasulullah SAW menjawab, ‘Kemudian ayahmu’”.[HR. Bukhari dan Muslim]

Rasulullah Saw menyebutkan kata ibu sebanyak tiga kali dalam HR. Bukhari dan Muslim. Bukti bahwa, wajibnya sang anak untuk berbakti kepada ibunya terlebih dahulu baru kemudian kepada ayahnya. Karena itu, sebagai sang anak yang telah dilahirkan kemudian dibesarkan oleh ibu, maka sepatutnya kita taat kepada ibu(orang tua) selama mereka dalam ketaatan kepada Allah Swt. serta senantiasa hormat kepada beliau.

Selain hadis di atas banyak pula dalil yang menjadi penguat wajibnya sang anak untuk hormat dan berbakti kepada kedua orang tua terkhusus pada ibunya.

Salah satunya firman Allah Swt. dalam surah Al-Isra yang artinya:

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak mereka, dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah, “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.” [QS. Al Isra: 23-24].

Dalil dan hadis di atas cukup memberikan bukti kepada manusia, untuk senantiasa menjaga kehormatan, memuliakan serta senantiasa berbakti kepada orang tuanya terkhusus ibu. Karena, hal itu adalah perintah langsung dari Allah SWT yang menciptakan manusia.

Namun, negara pun harus ikut andil didalam-Nya. Sebab, negara adalah rumah bagi anak bangsa. Sehingga, perintah seorang pemimpin dalam suatu negara akan menjadi kewajiban bagi rakyatnya. Layaknya seorang suami yang menjadi pemimpin dalam rumah tangga yang perintahnya wajib dijalankan oleh seorang istri, selama perintah tersebut tidak keluar dari hukum syariat Islam.

Oleh karena itu, kaum muslim sepatutnya memberikan solusi tuntas terhadap problem yang terjadi di negeri ini. Sebagaimana yang kita lihat bahwa, sistem demokrasi yang hari ini dianut oleh umat ternyata tidak mampu menjaga kemuliaan kaum ibu. Karena itu, suda saatnya kita kembali kepada sistem Islam yang telah dibuat oleh Allah Swt., untuk mengatur kehidupan manusia. Karena, hanya sistem Islamlah satu-satunya yang mampu menjaga kehormatan dan kemuliaan seseorang ibu. Wallahu a’lam bissawab.

Penulis: Rismawati, S.Pd.(Pemerhati Kaum Ibu)
Editor: H5P

Komentar