Kenalkan Kuliner Tradisional, Pancana Institut Gelar Festival

Foto bersama panitia bersama wali kota Baubau
Foto bersama panitia bersama wali kota Baubau

TEGAS.CO,. Kendari – Pancana Institute menggelar Kegiatan Festival Kuliner Tradiisional Bumi ANOA yang mengangkat tema “Kolaborasi Pemuda dalam Menguatkan Kepribadian Budaya Lokal Melalui Pengenalan Kuliner Traditional” ” di Roemah Kopi 41 Sabtu (23/01/2021) yang dihadiri langsung oleh kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sulawesi Tenggara (Sultra) Wali kota Kendari atau yang mewakili, Wali kota Baubau yang sekaligus membuka kegiatan tersebut.

Kegiatan ini bekerja sama dengan beberapa lembaga Kecamatan yang ada di Kabupaten Buton Tengah yaitu, Hippmmas Raya -Kdi, Formasta Raya,Hippmawamolo Kdi Hippmilak Kdi,IPPMAL Kdi, Hippmibar Kdi, serta  lembaga dari KMB Laskar Arum Palakka (Bone), IMPPW Sultra (Kolaka) dan disponsori oleh Djarum.

Pancan Institute adalah salah satu oragnisasi kebudayaan yang bertujuan untuk melestarikan adat dan budaya daerah.

Melaui kegiatan tersebut, panitia mampu mengumpulkan dana sebanyak Rp. 15.550.000 (lima belas juta lima ratus lima puluh).

“Seluruh anggaran kegiatan ini mencapai Rp. 15.550.000 dengan sumber dana berasal dari penjualan kopi yang disponsori oleh Djarum, melalui proposal dari kakanda di organisasi kami, dan iuran dari teman-teman panitia” ungkap, Asmudin, ketua panitia Festival Kuliner Traditional Bumi ANOA.

Selain itu, Ketua Umum Pancana Institute Dina Muslimin Ahi menjelaskan bahwa kegiatan ini dilaksanakan agar mampu memperkenalkan kuliner khas dari tiap-tiap daerah di Sultra.

“Kenapa harus festival kuliner tradisional ? Karena menurut kami dengan malalui pengenalan kuliner atau kekhasan masing-masing daerah menjadi momen untuk mengetahui kepribadian budaya lokal yang ada di tiap Kabupten/Kota di Sulawesi Tenggara” ucapnya.

“Oleh karena itu kami ajak teman-teman organisasi daerah (organda) untuk berkolaborasi/bekerjasama, hal ini disebabkan mereka lebih paham dengan makanan khas daerahnya masing-masing” lanjutnya.

Lebih lanjut, ketua umum Pancana Institute menjelaskan bahwa dalam pengembangan ekonomi daerah, sumber daya manusia mampu meningkatkan pendapatan ekonomi salah satunya melalui kebudayaan.

“Selama ini dalam pengembangan ekonomi selalu larinya di tambang atau menjurus ke hasil bumi yang diharapkan, namun tanpa disadari ternyata sumber daya manusia mampu meningkatkan pendapatan ekonomi atau ekonomi kreatif salah satunya melalui budaya”, ujarnya.

“Kalau kita bicara tentang pertambangan, konsekuensinya kedepan adalah alam yang rusak. Akan tetatpi jika kita menggali budaya, makin tinggi kebudayaan makin tinggi pula peradaban sehingga makin tinggi pula efek postif yang kita dapatkan”, tutupnya

Selain pelestarian adat budaya, Pancana Institute juga menginginkan ekonomi kreatif melalui bidang pertanian dan perikanan.

Reporter : IMAM

Editor : YA

Komentar