Bubarkan Kerumunan, Kapolres : Prioritas Kami Kesehatan Orang Banyak

 

Kapolres Muna, AKBP Debby Asri Nugroho saat bersama unsur Forkopimda

TEGAS.CO,. MUNA BARAT – Upaya tim sepakbola Muna Barat (Mubar) Dua La Ode FC dalam meningkatkan kualitas tidak main-main. Hal itu terpantau dengan menghadirkan mantan Kapten Timnas Sepak Bola Boaz Solossa untuk menjadi bagian saat melakukan latihan bersama.

Putra Papua yang diundang langsung dan datang ke Mubar untuk mengikuti latihan bersama itu harus menerima kenyataan dilarang uji lapangan Guali oleh Polres Muna melalui Polsek Kusambi pada Jumat (5/2). Kegiatan tersebut dilakukan di tengah pandemi covid-19 yang tentu saja berpotensi menimbulkan kerumunan. Sehingga dengan cepat pihak kepolisian mengambil tindakan tegas. Kegiatan yang sempat dilarang itu akhirnya dilanjutkan di lapangan desa Marobea, kecamatan Sawerigadi, Muna Barat, dan terlihat menimbulkan kerumunan massa.

Insiden tersebut menimbulkan polemik di tengah masyarakat dan asumsi yang berbeda-beda. Mulai dari timbang pilih dalam pelarangan, masih banyak tempat terjadi pelanggaran prokes dan perselisihan antara Kapolres Muna dan penyelenggara kegiatan.

Dari pantauan awak tegas.co pada akun medsos @La Ode Songko Panatagama sebagai penyelenggara kegiatan tersebut menuliskan “Saya sudah ikhlas dan menerima kegiatan tsb dibatalkan semata2 demi keselamatan banyak orang (menghindari kerumunan). Hubungan Saya dengan Kapolsek Kusambi jg baik2 saja, tdk ada masalah. Kita ambil saja hikmahnya dan semoga lain kali kegiatan yg sama bisa terselenggara” ungkapnya pada akun groub @Muna Barat Watch, (10/2).

Menanggapi insiden pelarangan tersebut melalui via phone, Kapolres Muna, AKBP Debby Asri Nugroho, SH, SIK menyampaikan pelarangan itu dilakukan berkaitan dengan upaya pemerintah dalam menangkal penularan wabah pandemi covid-19.

“Saya tandatangani Sprin setelah dapat laporan akan ada potensi kerumunan. Itu untuk kekuatan kami membubarkan. Apabila tidak dilaksanakan, salah juga saya,” ungkapnya, Rabu (10/2/2021).

Ia mengutarakan bahwa pelarang itu sudah jelas dari pemerintah, tidak boleh ada kegiatan-kegiatan yang sifatnya bersifat berkerumun.

‘Kami bersama tim gugus tugas pasti akan memberikan peringatan. Kalau nanti banyak orang itu kan potensi. Apalagi sekarang lagi wabah pandemi. Jadi kami mempunyai kepentingan untuk kesehatan orang banyak. Untuk itu saja. Kami tetap tegas supaya tidak dilaksanakan. Karena sepakbola alasannya untuk latihan, penonton sudah ikuti protokol. Tapi faktanya kan masih berkerumun,” ujarnya.

“Tidak ada tebang pilih pada kejadian ini, semuanya telah sesuai prosedur. Pada dasarnya melapor nggak di kantor, itupun juga kalau melapor kita tidak memberikan izin resmi. Semua kepolisian tidak akan memberikan izin yang sifatnya berkerumun. Seperti untuk nikah saja ada prosedurnya. Kalau ada potensi keramaian kita akan tegur, panitianya yang kita minta pertanggung jawabannya,” lanjutnya.

Pandemi yang belum berakhir menjadi dasar dilakukan pembubaran dan meminimalisir pemberitaan di media yang dapat berasumsi pihaknya tidak mengambil langkah-langkah pencegahan mengatasi kerumunan.

“Saya kena sanksi jika membiarkan kerumunan tanpa mengambil langkah. Walaupun ada masyarakat yang merasa terjadi pembubaran sepihak tetapi semuanya disama ratakan. Apabila ada potensi kumpul-kumpul kita akan tegur, dan jika sudah kami imbau namun tidak mengindahkan maka selanjutnya akan kami bubarkan,” tegasnya.

Debby juga menekan bahwa aturan itu sudah berlaku secara nasional dan kepolisian tidak punya kepentingan selain kesehatan orang banyak.

“Tidak ada pembiaran. Silahkan tanya seluruh wilayah. Tidak akan ada izin terkait keramaian karena itu sudah menjadi warning keras buat kami. Kalau memang ada, berarti pembiaran dong. Silahkan komplain. Kita hanya mencegah mengenai status kesehatan. Wabah ini bukan kepentingan kelompok, pribadi, tetapi demi kepentingan orang banyak. Niatan kami demi keselamatan yang lebih besar,” katanya.

“Saya berharap masyarakat untuk tidak usah membanding-bandingkan bahwa setiap melakukan kegiatan baik olahraga, hajatan, nikahan, liburan lulo. Kami akan tindak semuanya sesuai aturan dan prokes. Kami tegas untuk hal ini. Tidak ada toleransi untuk pelanggaran prokes,” tandasnya.

Reporter : FAISAL

Editor : YA

Komentar