Hadiri Dialog Publik, Tamrin Jelaskan Sinergitas Pembangunan Jembatan Tona

Foto bersama Dewan pembimbing AP2, La Ode Hasanudin Kansi (Tengah) dan  Wali Kota Baubau, Drs. A.S. Tamrin M.H. (Kanan)
Foto bersama Dewan pembimbing AP2, La Ode Hasanudin Kansi (Tengah) dan Wali Kota Baubau, Drs. A.S. Tamrin M.H. (Kanan)

TEGAS.CO., KENDARI – Aliansi Pemuda dan Pelajar (AP2) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar Dialog Publik dan Rases Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Ridwan Bae, dengan mengusung tema “Efek Domino Pembangunan Jembatan Tona Penghubung Pulau Buton-Muna”. Sabtu (12/2/2021).

Kegiatan ini dilaksanakan di Kedai Raja Alam, Markas Besar AP2 dengan menghadirkan beberapa narasumber. Diantaranya, Wali Kota Baubau, Drs. A.S. Tamrin M.H.

Membawakan materi Asas dan Manfaat Pembangunan Jembatan Tona Penghubung Pulau Buton-Muna, A.S Tamrin hadir langsung di markas besar AP2.

Wali Kota Baubau, Drs. A.S. Tamrin M.H.
Wali Kota Baubau, Drs. A.S. Tamrin M.H., saat diwawancarai wartawan

Mengawali pemaparannya, Wali Kota Baubau meyampaikan apresiasinya kepada penyelenggara kegiatan dalam hal ini AP2, yang mana lebih didominasi kaum muda.

“Saya sangat mengapresiasi acara karena yang selenggarakan para generasi muda, dimana kemajuan suatu daerah tergantung dari peran pemuda.” Ungkapnya.

Wali Kota menambahkan, pembangunan Jembatan Tona melibatkan sinergitas vertikal antara perintah pusat, pemerintah provinsi dan perintah kab/kota.

Sinergitas vertikal yang dimaksud dalam hal ini, Presiden RI, Joko Widodo yang di jabarkan dalam program Nawacitanya, Gubernur Sultra H. Ali Mazi S.H dengan program Garbaratanya dan menurun ke Wali Kota Baubau, H. Tamrin dengan visi misinya yakni “Terwujudnya Kota Baubau yang Maju, Sejahtera, dan Berbudaya”.

Dalam kesempatan ini juga Ia mengungkapkan, dengan adanya jembatan penghubung Muna-Baubau diharapkan dapat menunjang terwujudnya visi dan misi kota Baubau.

“Sejauh ini, sumbangsih nyata sinergitas vertikal dari pemerintah pusat sampai kab/kota yakni pemerintah pusat memberikan anggaran pembangunan jembatan, Pemprov mempermudah administrasi, dan pemerintah kab/kota dalam hal ini daerah yang dilalui pembangunan jembatan menyiapkan lahan.” Jelas Tamrin.

Ia juga menegaskan, kelak harus ada sinkronisasi sinergitas pemerataan dalam hal pemanfaatannya. Merata di semua daerah, mulai dari sektor pendidikan, pariwisata, perdagangan, perindustrian, UKM, dan perhubungan.

“Hal tersebut dilakukan agar terwujudnya pembangunan yang komprehensif, integral dan holistik. Atau menyeluruh terpadu dan simultan,” papar orang nomor satu di Kota Baubau itu.

Mengakhiri pemaparan materinya, Wali Kota menyuguhkan beberapa pantun, sebagai ungkapan rasa terimakasih, yang secara langsung juga mencairkan suasana dialog di akhir pekan itu.

“Pantai kamali airnya bersih, walaupun bersih airnya asin, untuk hadirin terima kasih, mohon maaf lahir dan batin.” tutupnya diikuti salam penutup.

Acara dialog ini, kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab dari peserta yang hadir kepada para pemateri.

Reporter: B_Kan
Editor: H5P

Komentar