TEGAS.CO., SULAWESI TENGGARA – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar rapat persiapan menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua pada Oktober mendatang.
Rapat antara pengurus KONI Sultra dan beberapa ketua cabang olahraga (Cabor) itu, dipimpin langsung oleh ketua umum (Ketum) KONI Prov. Sultra, Agista Ariany Bombay di ruang rapat KONI Sultra, Kamis (04/03/2021).
Menyoal pagelaran kejuaraan olahraga, sudah pasti tidak lepas dari pembahasan prestasi dan perolehan medalinya. Mengenai hal tersebut, Ketua Bidang Pembinaan Prestasi KONI Sultra, Isnain Kimi membeberkan soal target medali emas yang mesti diraih KONI Sultra pada PON mendatang.
“Untuk target emas, pada PON Bandung tahun 2016 lalu, kita sudah mendapat 6 medali emas, lima dari dayung dan satu dari softball, insya Allah kita maksimalkan dayung minimal bisa dapat 7 medali emas dan semoga bisa lebih dari itu,” harap Isnain.
Dikatakan Isnain, KONI Sultra menargetkan meraih minimal 9 medali emas. Dengan rincian, 7 medali emas dari Cabor dayung, 1 dari softball sebagai juara bertahan dan satu dari muay thai.
“Kenapa muay thai kita harapkan dapat menyumbang medali emas di PON mendatang, karena di pra PON kemarin mereka berhasil meraih emas dan sekarang atlet muay thai Sultra dilatih oleh atlet nasional kejuaraan sea games,” beber Isnain.
Pempres KONI Sultra itu juga berharap agar cabang olahraga lain yang mengikuti PON nantinya, dapat menyusul menyumbangkan emas.
“Insya Allah ada Cabor lain yang menyusul, kalau semakin banyak yang menyumbangkan emas itu lebih baik lagi. Semoga cabang olahraga yang lain dapat berlatih maksimal dan memberikan yang terbaik, sehingga dapat menyumbangkan emas bagi Sultra,” imbuh Isnain.
Adapun cabang olahraga perwakilan KONI Sultra yang akan mengikuti PON Papua sebanyak 12 Cabor, diantaranya olahraga bela diri, terdiri dari karate, silat, taekwondo, dan muay thai . Olahraga terukur yakni IMI, dayung, dan atletik. Olahraga permainan, yaitu bulu tangkis, softball, renang dan selam serta panjat dinding.
Dengan peluang kemenangannya yang besar, tukas Isnain, Cabor dayung menjadi prioritas dan akan ditraining lebih dahulu guna menentukan 42 pedayung terbaik.
Selebihnya, lanjut Isnain, yang lain telah diperhitungkan, dan akan dilakukan training center insya Allah di akhir Mei atau usai lebaran. “Kita telah hitung kurang lebih 4 bulan masa TC sudah termaksud dengan try outnya, tapi kita akan hitung kembali apakah itu bisa cukup atau lebih untuk persiapan TC dan try out”.
Lebih lanjut, ujar Isnain, dengan anggaran yang telah diberikan oleh DPRD dan pemerintah provinsi kepada KONI insya Allah akan dimaksimalkan. Sejauh ini, beber Isnain pihak badan pembinaan prestasi selalu melakukan konsultasi dengan bidang keuangan agar memperhitungkan segala sesuatunya.
“Untuk persoalan bonus kepada para atlet berprestasi di PON nantinya, pemerintah sudah menjamin akan dianggarkan pada anggaran perubahan,” ucap Isnain kepada awak media usai rapat.
Isnain juga mengungkap tenang mekanisme seleksi atlet, “kalau cabang olahraga yang atletnya entry by name itu sudah paten, namun untuk yang entry by number itu masih bisa dipertukarkan. Contohnya dayung, Perbasasi, dan softball kita masih berikan keluasan atau kesempatan untuk mencari yang terbaik di kelasnya.
H5P
Komentar