TEGAS.CO,. SULAWESI TENGGARA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Gubernur Sultra, Ali Mazi, SH mengusulkan empat pembangunan strategis bidang perhubungan di Kementrian Perhubungan Republik Indonesia (RI) dan Mentri Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi RI untuk mendukung project strategis nasional. Empat usulan tersebut, antara lain ;
- Pengembangan dan peningkatan status Bandar Udara Haluoleo untuk mendukung Kawasan Induk Konawe (KIK), Kawasan Strategis Nasional (KSN) Routa, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Asbuton, dan Embarkasi Haji
- Pengembangan Bandar Udara Betoambari Baubau untuk mendukung program KEK Asbuton, penopang pariwisata di Kepulauan Buton, dan Gerbang Transit untuk Indonesia bagian Timur.
- Pembangunan Pelabuhan Nambo / Lawele di Kabupaten Buton sebagai pintu utama distribusi Asbuton ke seluruh wilayah Indonesia dan luar negeri.
- Pembangunan pelabuhan penyeberangan dan fasilitas keselamatan di wilayah Sultra untuk mendukung konektivitas kawasan strategis.
Pengusulan tersebut berdasarkan visi yang dikemas dalam konsep Gerakan Akselerasi Daratan dan Lautan (Garbarata) yang diharapkan dapat memeratakan pembangunan, baik di daratan maupun lautan (Kepulauan). Dalam pelaksanaannya, Garbarata terimplementasikan dalam lima misi pembangunan Sultra, antara lain Sultra Berbudaya dan Beriman, Sultra Cerdas, Sultra Produktif, Sultra Bantuan Masyarakat Miskin, dan Sultra Sehat.
Didalam Garbarata terdapat dua potensi penting, pertama, Sumber Daya Alam (SDA) yang terdiri dari tambang, pariwisata dan pertanian. Kedua Sumber Daya Manusia (SDM) yang terdiri dari kuantitas dan kualitas. Penjabaran dari dua potensi tadi meliputi ;
- Peningkatan kualitas hidup masyarakat
- Memajukan daya saing wilayah
- Mewujudkan birokrasi pemerintah provinsi yang modern
- Meningkatkan konektivitas dan kemitraan antar pemerintah, swasta dan masyarakat.
Sehingga dari empat penjabaran tersebut, semua bermuara pada Terwujudnya Sulawesi Tenggara yang Aman, Maju, Sejahtera dan Bermartabat.
Gambaran Umum
Sulawesi Tenggara memiliki luas 153.019 Km2 yang terdiri dari luas wilayah daratan mencapai 38.140 Km2 (28%) dan luas wilayah lautan hingga 114.879 Km2 (72%). Wilayah Sulawesi Tenggara terdiri dari 651 pulau, dengan 361 pulau yang mempunyai nama dan 290 pulau yang belum mempunyai nama. Ditambah lagi dengan 86 pulau diantaranya berpenghuni. Panjang garis pantai Sulawesi Tenggara mencapai 1.740 KM dengan jumlah penduduk 2.499.540 jiwa dan wilayah administrasi terdiri dari 2 (dua) kota serta 15 Kabupaten. Sehingga berdasarkan dari jumlah penduduk tersebut, Sulawesi Tenggara memiliki 216 kecamatan dan 2278 desa.
Struktur dan Fungsi Pelabuhan Sulawesi Tenggara
Fungsi pelabuhan Sulawesi Tenggara berdasarkan PerMenHub 901/2016 DT 5.5.60.35
Pelabuhan Pengumpul
- Baubau/ Murhum
- Kendari/ Bungkutoko
- Kolaka
- Raha
- Wanci
Pelabuhan Regional
- Pomalaa
- Ereke
- Lapuko
- Banabungi Pasarwajo
- Sikeli
Pelabuhan Lokal
Sisanya terdapat 60 pelabuhan lokal
Pelabuhan Penyeberangan
14 beroperasi, 4 sedang diselesaikan, 5 prioritas 2022
YUSRIF
Komentar