Nalar dan Logika, Memorial Syamsul Bahri Madjid

Nalar dan Logika, Memorial Syamsul Bahri Madjid
Abdurrahman Shaleh (ARS)

Oleh: H. Abdurrahman Shaleh, SH., M.Si

Terpaku dan melayang pemikiran saya mendengar kabar Duka SBM seperti disambar petir.

Innalillahi Wainnailaihi Raji’un.
Tidak percaya tidak yakin.
Tapi cepat sy menadahkan tangan mengirim Alfatihah Almarhum.
SBM perangai suka menyapa dan senyum simpulnya.

Masyarakat Koltim Kehilangan Tokoh Impian dengan segudang Cita cita yang Akan ditorehkan di Tanah Koltim, Rakyat menanti Impian Menjadikan Masyarakat Semakin Maju Bermartabat Melayani dengan Hati plus Tangan Dingin.

Sedikit Pengalaman Saya dengan Almarhum

Meninggalkan Pesan Logika dan Nalar.
_Contoh logika_ ketika mencalonkan menjadi Bupati banyak yang skeptis dan tidak masuk logika dari hitungan, jangankan kompetitor sayapun ragu dengan kalkulasi politik bahwa SBM akan mencapai puncak kemenangan.
Sebab untuk memenuhi syarat logika harus siap lahir batin. Tapi logika bisa di ‘tendang’ menjadi buah perjuangan ketika saya tanya ke Almarhum Apa bisa menendang logika?

Nalar dan Logika, Memorial Syamsul Bahri Madjid
Abdurrahman Shaleh (ARS)

Dengan uraiannya yang konferhensif plus mines bla bla bla bisa seperti kejadian sebelum meninggal akibat ‘menendang’ bisa saya terima.

_Kedua Nalar_, bagaimana nalar insting politik bisa masuk akal untuk mengalahkan incumbent yang sudah duluan menanam budi dan karya?

Almarhum memberikan jawaban Bla bla bla antara lain ketua kalau kita sudah turun bersama rakyat Koltim memberikan program dan janji politik yang dirindukan masyarakat dengan pendekatan hati, tuhan pun tersenyum.

Asyik juga ini SBM gumam saya.

Jangan bicara duit dan kekuatan pragmatis tapi biar rakyat menentukan peta jalannya sendiri kemana arah tujuan kemenangan.

Akhirnya _logika_ dan _nalar_ terjawab.
Beberapa kali sy bersama kampanye di Koltim, kami saling mengisi berpacu dengan strategi – strategi menyapa semua titik yang ada di Koltim.

Hasilnya kita tau bersama banyak yang tercengang dengan kemenangannya.
Bicara Koltim unik tapi itulah salah satu tontonan demokrasi yang diperlihatkan ke publik bahwa tidak ada yang mustahil. SBM membuktikan itu.

Kita tau SBM paling anti menolak kalau ada acara dan kehadirannya bahkan kepemimpinannya untuk semua golongan dan Agama. Hebat dan terbukti.

Terakhir saya ketemu SBM di Kediamannya Setelah hari itu dinyatakan kemenangan dejure, kami bersenda gurau.

Setelah saya dengar info SBM tidak ada hari tanpa acara, ya manusia pasti mengalami kelelahan.

Titik titik Impian Itu masih terngiang di masyarakat Koltim dengan Slogan EWAKO dst.

SBM kami kehilangan dan Koltim menangis.

Kita mencintai SBM tapi sang pencipta dan pemiliknya lebih mencintai.

Kita semua teman sahabat keluarga bahkan masyarakat pasti menuai kenangan manis SBM.

Selamat jalan saudaraku duluanlah, tenanglah disisiNYA, semoga Husnul Khatimah.

Kami pasti menyusul. Sebelum tiba giliran kami, maka petuah dan cita citamu pasti kita teruskan, Alfatihah… Aamiin Yarabbal

PUBLISHER: MAS’UD

Komentar