TEGAS.CO., BOMBANA – Anugerah gelar kehormatan diberikan tentunya bagi orang yang memiliki ikatan khusus dan keistimewaan, seperti halnya Pangdam XIV/Hsn Mayjen TNI Andi Sumangerukka dianugerahi Gelar Kerajaan Rumbia Moronene, Bombana.
Hal ini dikatakan Plh. Kapenrem 143/HO Letda Inf Rusmin Ismail dalam rilisnya, Kendari, Sultra, Jumat (26/3/2021).
“Tidak saja karena dianggap istimewa, gelar Kerajaan Sepano Wonia Hai Reteno yang diterima Pangdam XIV/Hsn Mayjen TNI Andi Sumangerukka juga telah didasarkan kepada penilaian tokoh petuah Moronene serta tokoh masyarakat Bombana,” ungkapnya.
Rusmin juga membebrkan, pemberian gelar adat kehormatan merupakan hal yang istimewa dan hanya dianugerahkan kepada orang yang istimewa,” imbuh Rusmin.
“Kemarin Rabu (24/3/2021) Bapak Pangdam XIV/Hsn Mayjen TNI Andi Sumangerukka mendapatkan gelar adat Sepeano Wonua Hai Reteno, yang memiliki arti memperkokoh negeri di daratan Moronene,” terang Rusmin.
Dikatakannya pula, pemberian gelar adat itu diberikan kepada Mayjen TNI Andi Sumangerukka di saat kegiatan peletakkan batu pertama pembangunan kantor Kodim Bombana di lapangan Caco Daeng Situju, Desa Hukaea, Rarowatu Utara, Bombana.
“Bukan hanya itu Bapak Pangdam juga telah diterima sebagai bagian dari Kerajaan Rumbia dengan sebutan Mokole Moronene,” ujarnya.
Hal ini, kata Rismin, menunjukkan bahwa Beliau memiliki tempat yang istimewa baik sebagai tokoh masyarakat dan masyarakat Bombana,” tandasnya.
Kedatangan Pangdam XIV/Hsn di wilayah Kabupaten Bombana, Rabu (24/3/2021) disambut langsung oleh H. Tafdil (Bupati Bombana) dan Wakil Bupati Bombana beserta staf, Forkopimda Bombana, tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat dan masyarakat Bombana yang rela menunggu kedatangan Mayjen Andi Sumangerukka beserta rombongan.
Pada kesempatan itu H. Tafdil Bupati Bombana mengatakan, meski wilayah yang ia pimpin baru berkembang tapi Bapak Pangdam XIV berkenan mengunjungi.
“Kehormatan bagi Kami Kabupaten Bombana atas kesediaan Bapak Pangdam untuk meluangkan waktunya melihat lokasi pembangunan Kodim Bombana,” tuturnya.
Dengan hadirnya Kodim Bombana, tambah Tafdil, tentunya akan semakin membuat Kabupaten Bombana lebih aman dan kondusif, semoga dapat memacu kemajuan pembangunan dan perekonomian masyarakat,” imbuh H Tafdil.
Salah satu penggagas pemberian gelar kehormatan kepada Mayjen Andi Sumangerukka, Halik mengatakan bahwa hal tersebut merupakan suatu kehormatan bagi dirinya dan dilakukan atas pertimbangan, persetujuan, dan kesepakatan tokoh petuah Moronene beserta tokoh masyarakat Bombana.
“Apua memberikan gelar ini, karena menganggap beliau (panglima) sebagai bagian dari kerajaan Moronene. Dipanggillah dia kini dengan nama Mokole Andi Sumangerukka,” tutur Halik.
Untuk diketahui prosesi penerimaan sebagai bagian dari Kerajaan Moronene dilakukan oleh Mokole kerajaan Rumbia ke XII, Alfian Pimpie, Ia juga memakaikan selempang warna merah serta topi merah adat khas Moronene kepada Andi Sumangerukka sebagai simbol penganugerahan Mokole Moronene, sebagai pernyataan Beliau resmi bergelar Mokole Moronene.
Pada kesempatan yang sama, Andi Sumangerukka dalam sambutannya mengatakan bahwa ini bukan kunjungan kali pertama di Bumi Moronene.
“Saat Saya menjabat sebagai Danrem 143/HO dan Kabinda Sultra, Saya sudah beberapa kali mengunjungi Bombana. Alhamdulillah bisa kesini lagi dan luar biasa sambutan yang diberikan,” tutur Pangdam.
“Terimakasih Bapak Bupati, Wakil Bupati, rekan – rekan Forkopimda, beserta jajaran pemerintah daerah, serta yang kita muliakan bersama Mokole Alfian Pimpie, tokoh masyarakat, tokoh agama, rekan – rekan ASR dan masyarakat Bombana atas segala sambutan dan penerimaannya,” ucapnya.
Lanjut dikatakannya, teruntuk Raja Moronene Alfian Pimpie terimakasih sebesar – besarnya atas gelar yang telah diberikan kepada dirinya.
“Begitu saya memakai ini (selempang dan topi adat Moronene) auranya sudah ada. Setelah ini saya akan foto di rumah saja. Biar istri saya tau bahwa saya sudah jadi bagian dari Kerajaan Moronene,” tuturnya.
“Tentunya ini amanah dan tanggung jawab bagi saya, karena gelar ini tentunya diberikan kepada saya dengan penilaian dan pertimbangan dari tokoh petuah adat, tokoh kerajaan Moronene, dan tokoh masyarakat Bombana,” katanya.
Pangdam juga menyinggung terkait pembangunan Kodim Bombana, Ia menjelaskan beberapa hal pertimbangan kenapa pendirian Kodim Bombana itu dibutuhkan.
“Faktor kondisi dan letak wilayah Bombana yang jauh dari Kodim 1413/Buton sehingga kadang menyulitkan dalam jalur komunikasi dan kordinasi, sehingga untuk memutus kendala itu, maka perludidirikan Kodim Bombana,” jelas Pangdam.
Menurutnya hal tersebut dapat mempermudah jalur pengendalian.
“Untuk sekarang telah terbentuk 5 Kodim di wilayah Sultra, dengan berdirinya Kodim Bombana akan menjadi 6 dan akan dilanjutkan pembangunan Kodim Konut sebagai Kodim ke 7,” tutupnya.
Mas’ud/H5P
Komentar