Kadin Kolaka: PT Vale Wajib Maksimal Kelola Dana PPM/CSR di Ring 1

KADIN Kabupaten Kolaka, Gunsyar Guntur (Kanan)

TEGAS.CO., KOLAKA – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kabupaten Kolaka, Gunsyar Guntur mempertanyakan Komitmen Perusahaan Asal Brazil PT Vale Indonesia terhadap masyarakat Ring 1 Kab. Kolaka terutama Kacamatan Baula. Terlebih secara pribadi Gunsyar lahir dan besar di Baula.

Ditemui di salah satu hotel di Kota Kendari, Gunsyar mengungkapkan salah satu hal yang mungkin menyebabkan dana CSR tidak maksimal adalah program yang diusung oleh perusahaan belum didasarkan pada penilaian (assessment) kebutuhan dari masyarakat lokal.

PT Vale sendiri, katanya, telah menjanjikan kepada masyarakat untuk memberikan dana CSR guna pemberdayaan masyarakat lokal dengan pemberian bantuan penyulingan minyak Serewangi, padahal rangkai alur produksi dan pemberdayaan masyarakat lokal di tahap awal yang melibatkan 25 kepala keluarga yang sudah melakukan penanaman akhirnya harus gigit jari karena bantuan yang mereka janjikan tidak turun sampai saat ini.

“Bantuan perlatan dan stimulan untuk bisa menghasilkan nilai ekonomis yang lebih menguntungkan bagi masyarakat pun belum terlihat hingga kini,” beber Gunsyar.

Karena, lanjut Gunsyar, pada dasarnya perusahaan di Indonesia dan di Kolaka khususnya, melaksanakan program CSR atas dasar memenuhi kewajiban kontraktual dalam artian mengikuti peraturan yang dibuat oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Namun terlepas dari semua itu, seharusnya perusahaan sudah memikirkan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Pada akhirnya, semua persoalan tersebut harus diselesaikan oleh berbagai pihak, baik pihak perusahaan, pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait lain untuk membuat regulasi yang baik mengenai program CSR,” tukas Gunsyar.

Menurutnya, program CSR yang dilaksanakan oleh setiap perusahaan haruslah menyasar pada “kebutuhan” masyarakat bukan hanya sebatas program asal-asalan apa lagi pembentukan “komite” yang tidak jelas.

“Terlebih, itu dilakukan oleh perusahaan hanya untuk menunjang reputasi dan image perusahaan. Tanpa adanya motif melayani keinginan masyarakat. Ditambah manajemen yang tidak transparan akan mengakibatkan program CSR berjalan eksklusif dan tidak melibatkan partisipasi dari masyarakat,” ujar Gunsyar.

Dikatakan Gunsyar, ini menjadi tugas perusahaan tambang seperti PT Antam, Akar Mas, PMS Perusda, dll yang ada di Kolaka agar memaksimalkan segala programnya ke masyarakat, apa lagi ekonomi kita masih dalam keadaan new normal pasca pandemi.

Reporter: Asdar Lantoro
Editor: H5P

Komentar