TEGAS.CO.,KENDARI – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar diskusi Ramadhan bersama media se- Sultra. Sabtu (8 Mei 2021)
Giat yang dimayoritasi oleh para pimpinan media itu, dilakukan secara virtual guna mematuhi aturan pemerintah dalam hal mencegah penularan covid-19 di Sultra.
Mengawali agenda diskusi, Kepala Dinas (Kadis) Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Sultra, M. Ridwan Badallah, S.Pd., MM sedikit banyak menyinggung tentang pembangunan pemerintah di Sulawesi Tenggara yang tidak terlepas dari peran media sebagai ujung tombak dalam menyampaikan informasi dan sebagai pengontrol kebijakan.
Orang nomor satu di Kominfo Sultra itu juga turut menyampaikan perihal kondisi Sultra saat ini, dimana akibat pandemi covid-19 telah banyak melahirkan potret dekradasi dalam segala aspek kehidupan, salah satunya aspek ekonomi.
Bahkan, katanya, hampir seluruh pelaku usaha di Sultra termasuk media merasakan hal yang sama, tak jarang pendapatan berkurang sekitar 50 persen dari sebelumnya.
Menurut kandidat Doktor itu, hal inilah yang menjadi salah satu alasan pemerintah mengeluarkan kebijakan pelarangan mudik. Namun tidak memberhentikan aktivitas transportasi.
“Sebenarnya boleh bepergian, namun ada aturan yang diberlakukan,” terang Ridwan.
Untuk itu, Ia berharap kepada para jurnalis agar menyampaikan berita yang edukatif kepada publik, bahwa pelarangan mudik demi kebaikan bersama dan sebagai langkah pencegahan agar tidak terjangkit gelombang kedua covid-19, karena lebih berbahaya.
Ucapan terimakasih juga tak lekang dilontarkannya, bagaimana tidak, berkat pemberitaan dari media, tahun ini Sultra masuk dalam 20 besar predikat pemerintahan yang telah melakukan “Literasi Digital” dengan nilai 3,6 dari nilai tertinggi 4,0.
Berkat prestasi tersebut, bebernya, maka Kemenkominfo akan melakukan kegiatan penganugerahan di hotel claro Kendari dan dibuka langsung oleh presiden Joko Widodo serta dihadiri sejumlah Menteri serta gubernur se Indonesia.
Pada kegiatan tersebut, lanjut Kadis Kominfo, H. Ali Mazi, SH selaku gubernur penerima penghargaan, akan diberi kesempatan sebagai keynote speak bersama Kadis Kominfo Sultra. Giat ini, rencananya akan dilaksanakan selama dua hari, pada 19 sampai 20 Mei 2021 mendatang.
“Tidak hanya itu, kita menuju ke arah “Pemerintahan Informative” dengan nilai 80, padahal sebelumnya nilai kita hanya 17, tentu ini semua tidak terlepas dari peran media. Saya mewakili Gubernur megucapkan rasa terima kasih,” ulas Magsiter Manajemen itu.
Dalam bincang santai itu juga, peraih Prestigious Leader Awards 2020 itu menekankan kepada seluruh awak media yang hadir, jika Ia sebagai penyambung lidah pemerintah provinsi, tidak pernah anti kritik.
“Insya Allah saya tidak anti kritik, adapun kejadian yang lalu, anggap saja sebagai dinamika perkenalan kita, karena boleh dikatakan, saya masih tergolong baru menggeluti dunia Kominfo,”akunya.
Lanjut dia, Regulasi sedang disusun guna mengakomodir seluruh media di Sultra, pun tak luput dalam pembahasan, menyangkut hal tersebut, Ridwan membeberkan, jika pihaknya kini tengah membuat kebijakan dan akan disodorkan ke gubernur guna meminta persetujuan.
Usai mengantongi persetujuan gubernur, beber Ridwan, regulasi yang berisikan tentang hak dan kewajiban antara Kominfo dan pihak media itu nantinya akan dibingkai dalam bentuk surat keputusan gubernur.
Namun, terlepas dari aturan yang ada nantinya, sebagai mitra media Ia berharap terus mendapat masukan yang objektif. “Apabila ada permasalahan, mari kita dudukan bersama, buatlah berita bedasarkan kenyataan, dan atas hasil konfirmasi,”harapnya.
Mewakili gubernur Sultra, Kadis Kominfo mengimbau kepada awak media agar betul-betul mengawal pemerintahan di Sultra, dalam kaitannya memberikan informasi yang baik, benar, infomatif, dan edukatif kepada masyarakat.
Berkaitan dengan terjadinya missinformasi antara jurnalis dan Organsasi Perangkat Daerah (OPD) akibat sulitnya mendapat informasi oleh teman-teman OPD, “Seperti yang gubernur sampaikan, saya sangat setuju, kita laporin aja kalau memang teman-teman OPD sangat sulit untuk memberikan informasi,”sambungnya.
“Kenapa sih, kalau melihat wartawan sepertinya mereka ketakutan, bagaimana tidak dicurigai,” tukasnya Kadis Kominfo. Kadis Kominfo pun mengimbau kepada seluruh OPD untuk mempermudah akses informasi kepada awak media.
Tak lupa dalam agenda bincang-bincang sekaligus silaturahmi menjelang Idul Fitri itu, Kadis Kominfo mengucapkan permohonan maaf kepada seluruh awak media yang mengikuti zoom meeting dan disambut dengan balasan yang sama dari seluruh peserta diskusi.
“Mari kita saling memaafkan kesalahan yang lalu, anggap saja sebagai dinamika. Ternyata berdinamika dengan media itu sangat arif jika dihadapi secara arif pula,” ucap Kadis Kominfo.
Acara kemudian dilanjutkan dengan diskusi antara Kadis Kominfo dan awak media. Dengan penuh antusias para jurnalis media siber maupun cetak, melempar tanya, memberi masukan sambil sesekali dibarengi canda, yang membuat diskusi berjalan khidmat hingga usai.
H5P
Komentar