SC dan Panitia Tidak Netral, Ketua PW Perisai Sultra Minta Musda KNPI Ditunda

Siddiq Muharam, Ketua PW Perisai Sultra

TEGAS.CO,. SULAWESI TENGGARA – Musyawarah Daerah (Musda) ke XV Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sulawesi Tenggara (Sultra) yang akan digelar pada 29-30 Mei mendatang kini memasuki proses pendaftaran bakal calon (Balon).

Berbagai nama yang berasal dari bermacam-macam background ikut serta dalam kontestasi empat tahunan organisasi induk kepemudaan yang lahir pada 23 Juli 1973 tersebut.

Namun dalam dinamikanya, hajatan kepemudaan ini justru terciderai dengan berbagai polarisasi dan intrik, baik dari anggota Steering Commite (SC) maupun Ketua Panitia Musda KNPI yang tujuannya untuk memenangkan salah salah satu calon dalam hal ini Alvin Akawijaya Putra yang merupakan anak Gubernur Sulawesi Tenggara H. Ali Mazi, SH.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum PW Perisai Sultra, Siddiq Muharam angkat bicara. Dia mengatakan bahwa sebelumnya, Ketua Panitia Musda KNPI XV Sultra, Andi Muhammad Hasgar melalui media secara terbuka mendukung putra Gubernur Sultra, Alvin Akawijaya Putra yang juga merupakan salah satu Balon dalam Musda KNPI mendatang.

“Walaupun kemudian Andi Muhamad Hasgar mengklarifikasi bahwa pernyataan tersebut dalam kapasitasnya sebagai ketua DPD II KNPI Konawe, tetapi hal tersebut kami nilai sangat tidak etis dan cenderung tendensius sebab kemudian dia (Andi Muhammad Hasgar) terpilih menjadi ketua panitia Musda”, kata Siddiq saat diwawancarai awak media ini. Kamis (27/5/2021).

Selain itu, Siddiq juga mempersoalkan tidak profesionalnya salah satu anggota SC, Tahir Lakimi dalam menjalankan tupoksinya. Menurutnya, Tahir dianggap tidak memahami kerja SC, terbukti dia menjadi Liaison Officer (LO) Balon Ketua KNPI Alvin Akawijaya Putra. Selain itu terlihat juga dari pengambilan formulir pendaftaran sampai ikut terlibat dalam proses pemenangan anak dari Gubernur Sulawesi Tenggara tersebut.

“Keterlibatan itulah yang kemudian kami nilai menciderai marwah Musda KNPI ke XV yang harusnya menjadi ajang tarung dan gagasan para pemuda di jazirah bumi anoa ini, apalagi Musda KNPI kali ini adalah rekonsiliasi dari tiga versi KNPI, jangan kemudian ini diciderai oleh kepentingan mereka-mereka yang harusnya pensiun dari urusan-urusan OKP dan kepemudaan”, terangnya.

“Biarkanlah kami-kami ini berdinamika dan berdialektika di Musda KNPI, senior-senior cukup memantau proses adik-adiknya. Jangan ada intrik-intrik yang justru mengkebiri wilayah-wilayah yang menjadi ranah pemuda”, harapnya.

Secara tegas, Siddiq meminta kepada penasehat, ketua – ketua DPD I KNPI serta ketua SC untuk menunda Musda dan memecat Tahir Lakimi sebagai anggota SC demi menjaga integritas pelaksanaan Musda serta menjaga kepercayaan para kontestan yang berebut kursi ketua KNPI Sultra.

“Kita sangat sayangkan beliau (Tahir Lakimi) sebagai patron pemuda dan OKP di Sultra justru turun kelas dan ikut terlibat jauh dalam acara-acara yang harusnya menjadi domain bagi anak-anak muda. Hal-hal seperti ini justru sangat kami sesalkan dan barangkali tidak perlu diingatkan lagi kepada mantan aktivis yang terlalu jauh turun gunung sampai ke hilir”, terang Siddiq.

Juru Bicara (Jubir), Jaswanto, salah satu Balon Ketua KNPI Sultra ini mengakui bahwa saat ini masih tetap terus menjalin komunikasi dan konsolidasi kepada seluruh OKP peserta Musda XV KNPI untuk mendorong SC agar meninjau kembali komposisi kepanitiaan demi menjaga marwah KNPI sebagai induk dari seluruh organisasi kepemudaan di Sultra.

YA

Komentar