TEGAS.CO., SULTRA – Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar Acara Musyawarah Daerah (Musda) ke XV di Plaza Inn Hotel Kendari. Sabtu (29/5/2021).
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, musyawarah penentuan nakhoda baru KNPI Sultra kali ini tidak hanya dibingkai dengan harmoni dan kemeriahan tetapi juga menghadirkan kebersamaan.
Tepat di momentum kali ke 15 (lima belas) pergantian pimpinannya di Sultra, begitu banyak dinamika yang terjadi dalam tubuh KNPI se Indonesia termaksud di Bumi Anoa, salah satunya dan paling mencolok tercium publik yakni adanya kubu-kubu kepemimpinan.
Tidak hanya dualisme tetapi 4 (Empat) versi KNPI sekaligus lahir di bumi pertiwi, dari Sabang sampai Merauke. Tentu hal ini, tidak dapat dipungkiri merupakan salah satu imbas dari ragamnya dan inovatifnya pemikiran pemuda Indonesia, termaksud di Sultra.
Namun, tidak dapat dinafikan bahwa semakin tinggi dan beragamnya tingkat pemikiran, maka akan semakin meninggikan tingkat egoisme diri, tapi disisi lain juga menghadirkan kematangan dalam berlembaga.
Hari ini, KNPI Sultra telah membuktikan bahwa keberagaman yang sesungguhnya adalah dengan bersatu, karena persatuan akan meninggikan sikap toleransi dan saling memahami antar pemuda KNPI dan pemuda Indonesia.
Hal itu dibuktikan pemuda KNPI dengan meleburkan diri dalam satu kesatuan, 3 KNPI bersepakat menjadi satu dalam kepemimpinan, Alvin Akawijaya Putra. Layaknya sapu memang tak akan kuat jika sendiri, namanya air tak akan mampu mensucikan jika hanya setetes. Begitulah kiranya maksud KNPI kini.
Rekonsiliasi KNPI 3 versi di Sultra ini, tidak lain karena inisiasi dan peran tokoh pemuda pemersatu di belakangnya, Yusmin, S.Pd menjadi nama paling berjasa dibalik penyatuan KNPI Sultra.
Tokoh pemuda yang dalam kesehariannya sebagai Plt. Kepala Dinas (Kadis) Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) ini pun banjir pujian saat pembukaan Musda KNPI ke XV. Bukan hanya dari ketua-ketua DPD KNPI Sultra tetapi juga dari para Ketua DPP KNPI Pusat.
Akibat sepak terjang dan pengalaman matangnya dalam berorganisasi, eks Kabid Minerba Dinas ESDM Sultra itu mampu menghadirkan perwakilan ketua DPP KNPI Pusat di Kota Kendari, untuk bersama ikut serta dalam musyawarah peleburan itu. Yusmin seolah mampu membius para pemuda KNPI hingga luluh dan melepaskan ego dan kepentingan.
Hal tersebut, menjadikan KNPI Sultra kembali kepada marwah awal pembentukan KNPI itu sendiri dan sesuai dengan Sumpah Pemuda.
“Mereka semua adalah tokoh pelopor pemuda Sultra, jadi sudah seharusnya kita sama, berdiri sama tinggi duduk sama rendah,” tukas Yusmin dalam sambutannya.
Yusmin juga menyampaikan jika dalam berlembaga memanglah banyak perbedaan, namun niatan kita jangan mencari perbedaan tetapi kesamaannya.
Giat 3 (tiga) tahunan ini dibuka langsung oleh Gubernur Sultra, Ali Mazi, SH. Dan dihadiri sejumlah OPD lingkup provinsi. Sekertaris Umum KONI Sultra, para 3 ketua DPP KNPI Pusat, 3 (tiga) DPD KNPI Sultra, DPD tingkat kabupaten/kota, Forkopimda, OKP, Perwakilan Ombusdman Sultra, para pengurus anggota KNPI se Sultra, tamu undangan lainnya, dan insan pers.
Dalam sambutannya, orang nomor satu di Sultra itu mengungkapkan bahwa peran pemuda telah menjadi lokomotif yang menghadirkan perubahan secara signifikan dan berdampak besar padat tatanan kehidupan bangsa dan bernegara. Atau dengan kata lain, peran strategis pemuda Indonesia sebagai agen of change selalu memberi warna di dalam perjalanan kehidupan berbangsa.
“Berbicara tentang pemuda dimasa sekarang ini, adalah bagaimana peran pemuda menjadi garda terdepan sebagai agen perubahan, sekaligus agen pembangunan, dan agen modernisasi. Dalam peran-peran tersebut pemuda merupakan kekuatan moral dan kontrol sosial sebagai perwujudan dari fungsi, peran, karakteristik, dan kedudukannya yang strategis dalam pembangunan nasional dan daerah.” Jelas Gubernur.
Dalam kesempatan yang sama, gubernur Sultra menekankan persoalan tanggung jawab dan peran strategis pemuda di segala dimensi pembangunan.
Menurutnya, di tengah dinamika dan perkembangan masyarakat khususnya dalam era revolusi industri saat ini, perlu ditingkatkan sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dan amanat undang-undang dasar 1945 dengan berdasarkan ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan, kebangsaan, kebinekaan, demokratis, keadilan, partisipasi, kebersamaan, kesetaraan, dan kemandirian.
“Perlu saya ingatkan kepada pemuda Sultra bahwa di era disrupsi saat ini, pesatnya perkembangan teknologi informasi menghadapkan kita pada dua mata pisau. Satu sisi kita disajikan informasi dengan cepat sehingga memungkinkan meningkatkan pengetahuan, pengembangan sumber daya, dan daya saing. Namun disisi lain ada dampak negatif, seperti pornografi, narkoba, pergaulan bebas hingga radikalisme dapat masuk dengan mudahnya apabila tidak dibendung dengan filter ilmu pengetahuan.” Ulas Gubernur.
Di akhir sambutannya, Gubernur mengungkapkan bahwa kegiatan KNPI kali ini terasa istimewa karena dilaksanakan atas kesepakatan 3 (tiga) versi DPD KNPI Provinsi Sultra yang beritikad baik, dengan kejernihan, kedewasaan berpikir, serta kebesaran hati, menanggalkan ego untuk duduk dalam satu forum dengan mengusung tema, “Pemuda Sultra satu untuk Indonesia Maju”.
“Kita bisa maju ketika kita bersatu, kita bisa kuat ketika kita bersatu, kita bisa menang dalam percaturan dan kompetisi regional, Nasional dan Internasional, ketika kita bersatu. Satu dalam komitmen, demi satu tujuan, yakni mewujudkan kemajuan bangsa.” Tandasnya Gubernur.(Adv)
H5P/B_Khan
Komentar