Usai Vaksin Guru Honorer di Muna Dilarikan ke RSUD

Sarni.S.Pd.I (37) warga desa Loghiya/Wabhintingi yang bekerja sebagai guru honorer harus dilarikan ke RSUD Raha setelah menerima vaksinasi. Foto (isar/tegas.co)
Sarni.S.Pd.I (37) warga desa Loghiya/Wabhintingi yang bekerja sebagai guru honorer harus dilarikan ke RSUD Raha setelah menerima vaksinasi. Foto (isar/tegas.co)

TEGAS.CO,. MUNA – Kegiatan vaksinasi yang dilaksanakan di Desa Loghiya Kecamatan Lohia Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara menimbulkan korban, Kamis (17/6/2021).

Korbannya Sarni.S.Pd.I (37) asal Desa Loghiya/Wabhintingi yang bekerja sebagai guru honorer harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raha. Ia harus menjalani perawatan setelah merasakan kondisi tubuh yang drop dan pingsan usai vaksinasi.

Iklan KPU Sultra

Kejadian tersebut mendapat sorotan dari Kelompok Pemuda Desa Loghiya, mereka menyanyangkan kegiatan yang menimbulkan korban yang diduga akibat keteledoran dari pihak medis yang bertanggung jawab.

“Kami geram akan tindakan yang ditempuh oleh pihak medis pada saat kegiatan vaksinasi di Desa Loghiya dalam hal ini Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) Lohia sebagai pelaksana kegiatan,” ujar salah satu pemuda Desa Loghiya, Fardin Nage, Sabtu (19/6).

“Kami menilai seolah dipaksakan penyuntikan vaksin yang nyata-nyatanya korban memiliki riwayat penyakit turunan (gula+darah tinggi),” terangnya.

Baca juga : Buat Bangga Keluarga dan Daerah, Pemuda di Butur Jadi Lulusan Terbaik AKMIL

Fardin menjelaskan, kejadian bermula saat korban sebelum di vaksin berkonsultasi dengan dokter dan menyampaikan bahwa dirinya punya riwayat gula dan darah tinggi. Tapi jawaban dari dokter tersebut tidak apa-apa dan diloloskan untuk divaksin.

“Sebelum di suntik dia sempat bertanya lagi kepada perawat yang menyuntikan vaksin tidak apa-apa ka ini saya di vaksin, namun jawabannya tetap sama. Setelah selang beberapa menit disuntikan vaksin langsung tidak enak perasaan dan oleng, dia langsung duduk di kursi, tidak lama kemudian langsung pingsan,” katanya.

Fardin menilai korban jatuh karena ada keteledoran dari pihak medis sebagai penanggung jawab kegiatan tersebut. Keteledoran tersebut menurutnya dapat menimbulkan ketidak percayaan publik terhadap kinerja tenaga medis dilingkup PKM Loghiya dalam hal pelaksanaan kegiatan vaksin.

“Kami secara tegas meminta kepada Ketua Gugus Tugas Covid-19 dalam hal ini di kecamatan Loghiya agar kiranya memberikan sanksi tegas terhadap tenaga medis lingkup PKM Loghiya. Kami juga meminta pertanggung jawaban terhadap korban yang kami nilai seolah mereka lepas tanggung jawab dan acuh tak acuh terhadap korban”, ucapnya.

“Jangan sampai kesabaran dari pihak keluarga meledak dan tidak terkontrol sehingga mendorong terjadinya hal-hal yang tidak di inginkan,” tandasnya.

FAISAL / YA

Komentar