FORPAR Kepton Wacanakan Pengembangan Wisata di Pulau Buton

Ketgam. Suasana Pembahasan Pariwisata Kepton ke depan, dari kiri Bang Wawan, Bang Petra Mamonto, Bang Alimin dan saudara Muh. Yunan (Foto : Hari)
Ketgam. Suasana Pembahasan Pariwisata Kepton ke depan, dari kiri Bang Wawan, Bang Petra Mamonto, Bang Alimin dan saudara Muh. Yunan (Foto : Hari)

TEGAS.CO,. BAUBAU – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Kota Baubau pada Kamis, (8/7/2021) Memberikan efek yang sangat besar bagi pelaku parawisata, hal ini terlihat dari kurangnya pengunjung yang datang ke Benteng Keraton Buton, suasana terlihat sepi dan jalan – jalan menjadi berkurang aktifitasnya.

“Hari ini adalah pemberlakuan PPKM pertama di Kota Baubau sangat terlihat pengunjung wisata dalam benteng Keraton Buton sangat sepi, tidak seperti biasanya yang sudah mulai terlihat dari jam 6 pagi”, ungkap Bang Wawan salah satu pelaku pariwisata saat ditemui oleh awak media ini.

Iklan Pemkot Baubau

Ia menambahkan, walaupun sepi dirinya tetap membuka jualan. Hal ini dilakukannya agar masyarakat yang datang masih bisa berkunjung.

“Karena pembatasan ini berskala mikro maka saya dan beberapa kawan yang bergelut di bidang pariwisata sedang duduk bersama untuk membuka wacana tentang bagaimana pariwisata Kepton agar dapat berkembang ketika pandemic ini berakhir”, ujarnya.

Wawan berkata, wisata budaya Buton merupakan objek wisata induk yang memiliki daya jual yang sangat menarik, seperti di Toraja, yang menggambarkan budaya Toraja, begitu juga dengan Buton memiliki budaya yang lebih sistematis dengan tatanan kehidupan masyarakat Buton secara aktual dan original, sehingga bisa manarik wisatawan di luar negeri untuk melihat lebih dekat dan merasakan langsung indahnya budaya Buton yang sebenarnya.

Dari 5 orang tersebut ada dari Peduli Ciptaan Indonesia Muh. Yunan, Media Center Benteng Keraton Buton Bang Wawan, Balawista Provinsi Sultra Bang Alimin, Pemandu Wisata Goa Bang Petra Mamonto dan seorang dari Media On-line Pimpinan Redaksi Spionnews.com Hariyadi, bincang – bincang dalam wacana pengembagan Pariwisata Kepton.

Suasana serupa diungkapkan oleh Petra Mamonto. Kata dia, bersama kawan- kawan sedang menyiapkan format baru dalam menata trip dan pemandu wisata yang ada di pulau Buton dengan standar pola wisata Internasional, sehingga objek wisata di Wilayah Kepton bisa setara dengan daerah lain yang ada di Indonesia.

“Kami bersepakat membentuk sebuah forum yang berhubungan dengan kepariwisataan, sehingga semua pihak baik dari pemerintah maupun para pelaku pariwisata swasta yang ada di wilayah Kepton bisa saling berdampingan untuk memajukan pariwisata Kepton Ke tahap internasional”, katanya.

Kata Petra, rencana ini akan menghasilkan pola pengembangan wisata wilayah Kepton untuk jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang demi meningkatkan produktivitas Sumber Daya Manusia (SDM) pelaku wisata yang berkualitas.

“Nama dari rancangan wisata Kepton yaitu Forum Komunikasi Ekosistem Pariwisata Kepulauan Buton (FORPAR Kepton) sebagai Wajah baru kepariwisataan di tanah Buton, saat ini kami telah melakukan beberapa tahapan selama 2 hari ini, dalam mempersiapkan deklarasi Forum tersebut, semoga Forum ini, bisa diterima dan berjalan lancar dalam membangkitkan gairah pariwisata Kepton yang lebih maju lagi”, tuturnya.

Laporan : JSR

Editor : YA

Komentar