TEGAS.CO.,BUTENG – Memasuki hari ke-2 (dua) kunjungan sosialisai dan edukasi penanggulangan Covid-19, satuan tugas (Satgas) Covid-19 Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) usai bertandang bertandang ke Kabupaten Muna Barat (Mubar) untuk meninjau lokasi vaksinasi dan tempat isolasi mandiri (Isoman), perjalanan kemudian dilanjutkan ke Buton Tengah (Buteng).
Setibanya di Buton Tengah, rombongan Satgas Sultra didampingi Dandim 1416 Muna, disambut oleh Camat Lombe, Kepala Dinas Kesehatan Buton Tengah, Kepala BPBD Buteng, dan Forkopimda Buteng.
Dalam kesempatan itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tenggara, Muhammad Yusuf, memberikan bantuan masker kepada pemerintah Kabupaten Buton Tenggah.
Seribu masker medis, 2.000 (dua ribu) masker kain, dan 100 (seratus) hand sanitizer itu, diterima oleh Kepala BPBD Kabupaten Buton, di rumah jabatan (Rujab) camat Lombe, Rabu (04/08/2021).
Usai penyerahan masker, tim Satgas Sultra berkunjung ke rumah sakit umum daerah (RSUD) Covid-19 Buton Tengah. Rumah sakit itu, merupakan rumah sakit pertama di Sultra, yang dibuat khusus untuk menangani pasien Covid-19.
Menurut Direktur Utama RSUD Covid-19 Buteng, dr. Karyadi mengatakan, RSUD Covid Buteng mengacu pada peraturan Menteri Kesehatan (Menkes) Nomor 24 tahun 2014 tentang perlengkapan rumah sakit tipe D, saat ini beberapa sudah tersedia, namun ada pula yang masih diupayakan untuk kepelengkapan sarana dan prasarana.
“Yang sudah ada sekarang yakni kelengkapan set untuk dokter (dr) specialist anak, specialist penyakit dalam, dr. anastesi, dr. bedah, dan kebidanan, jadi untuk kelengkapan dasar rumah sakit sudah bisa dipenuhi,” jelas Karyadi.
Ia menambahkan, di RS yang baru berjalan sekitar dua tahunan itu, juga telah dilengkapi dengan laboratorium sendiri, “Insya Allah, untuk pelayanan dasar kita sudah bisa lakukan tindakan”.
Untuk perawatan pasien isolasi mandiri Covid-19, beber Karyadi, pihaknya telah menyiapkan peralatan ventilator, mobile x-ray, pasien monitor, termaksud dengan detail kebutuhan lainnya seperti oksigen.
“Meskipun saat ini kami belum menyiapkan oksigen sentral, namun kami berharap ke depan akan semakin baik,” ujar Karyadi.
Alat-alat kelengkapan itu, disediakan di setiap kamar yang di ruang isolasi. Rumah sakit khusus Covid itu, memiliki 30 kamar rawat inap isoman, ditambah ruangan khusus untuk penanangan persalinan bagi pengidap Covid-19 yang seluruhnya lengkapi dengan AC. Lokasi bangunan yang berada di atas puncak, memungkinkan pasien menghirup udara segar setiap saat.
Selain itu, pancaran sinar marahari yang menerobos langsung ke bangunan rumah sakit, menyajikan lokasi berjemur paling tepat untuk pasien covid. Saat menghadap ke arah luar jendela, pasien juga akan disuguhkan dengan pemandangan laut yang kian mendamaikan.
Usai melihat ruangan rumah sakit dan mendengar penjelasan dari dr. Karyadi, Kepala Badan Penaggulangan Bencana (BPBD) Provinsi Sulawesi Tenggara, Muhammad Yusuf, memberikan apresiasi kepada pemerintah daerah (Pemda) Buton Tengah.
“Luar biasa, ini merupakan suatu terobosan yang dilakukan pemerintah Kabupaten Buton Tengah, dengan keterbatasan di masa pandemi, mereka mampu membuat inovasi yang tidak dipikirkan oleh daerah lain,” tukas mantan Kepala BPBD Buteng itu.
Menurut Yusuf, bukan hal yang mudah ditingkat kabupaten untuk mendirikan rumah sakit khusus menampung pasien Covid, “Luar biasa, ini belum pernah saya lihat di kabupaten lain”.
“Tentunya ini perlu diapresiasi, utamanya kepada pemimpin di pemerintahan Buton Tengah. Saya berharap, daerah lain juga dapat membangun rumah sakit khusus Covid-19 seperti apa yang dilakukan pemerintah Buton Tengah,” harap Yusuf.
Saat ditemui awak media, Kadis Kesehatan Buton Tengah, Kasman menjelaskan tentang situasi pandemi di Buteng saat ini. “Jumlah pasien Covid yang sedang isolasi mandiri berjumlah 33 orang, namun lima diantaranya berada di luar daerah”.
Untuk vaksinasi di Kabupatrmen Buton, lanjut Kasman, saat ini telah mencapai 13 persen lebih dari jumlah target 85.000 lebih warga.
H5P/B_Khan
Komentar