AHY Sudah Siap Jadi Pemimpin Nasional

Ketua Umum Partai Demokrat, AHY

TEGAS.CO, KONAWE SELATAN – Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) Ketua Umum Partai Demokrat sudah siap menjadi Pemimpin Nasional, apakah itu menjadi Presiden atau Wakil Presiden di 2024 mendatang.

Hal itu diungkapkan oleh Pengamat Sosial Politik Universitas Haluoleo (UHO), DR La Bilu M. Si di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Selasa, 31/8/2021.

Kesimpulan DR. La Bilu tersebut disampaikannya setelah turut menyaksikan pidato AHY bersama Airlangga Hartarto Ketua Umum Partai Golkar di acara Merdeka Webinar yang diadakan Developing Countries Studies Center (DCSC) dengan tema TANTANGAN PANDEMI DAN DUNIA YANG BERUBAH di Jakarta kemarin.

Menurut La Bilu, dari pidatonya ia menilai AHY begitu menguasai masalah dan peta jalan keluarnya.

“Kelihatan benar ia begitu natural dan menguasai persoalan bangsa serta jalan keluarnya, terutama tantangan yang kita hadapi akibat dunia yang berubah karena pandemi”, tambah Doktor Ilmu Politik Alumni UGM tersebut.

Sebagaimana diketahui dalam pidatonya pada forum tersebut, AHY berbicara soal upaya mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Ia menyampaikan waktu 24 tahun menuju 2045 bukan waktu yang lama dalam ukuran sejarah bangsa. AHY juga menyatakan tidak ada rumus ajaib bagi Indonesia untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Bagi AHY, visi Indonesia Emas 2045 ialah mewujudkan Indonesia yang benar-benar aman, damai, adil, sejahtera dan mendunia. Menurutnya Indonesia bisa mewujudkan visi Indonesia emas 2045 bila ada kemauan.

“Tetapi seharusnya Indonesia bisa, seharusnya Kita optimistis, where there is a will there is a way,” tegas Suami Anisah Pohan tersebut dalam pidatonya.

Sementara itu Muliadin Salenda, S. Pd M. Si Ketua Karang Taruna Kabupaten Buton Utara (Butur) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) yang juga mengikuti pidato AHY menyatakan, sebagai Pemuda yang memiliki kapasitas dan kompetensi AHY sudah sepantasnya diberi kesempatan berkompetisi menjadi pemimpin bangsa di tahun 2024. “ Semoga tidak ada upaya jegal menjegal, karena tidak baik untuk bangsa,” tegas Muliadin.

MAHIDIN / YUSRIF

Komentar