Ekspose AMAN, Gubernur Paparkan Capaian 3 Tahun Bangun Sultra

“Kondisi ini terjadi salah satunya disebabkan oleh banyaknya penduduk yang kehilangan pekerjaan serta rentan miskin sehingga tidak dapat bertahan akibat ketidakmampuannya memenuhi kebutuhan dasar,” kata Gubernur.

Indikator keempat, tingkat pengangguran. Angka pengangguran terbuka di Sultra pada bulan Februari 2021 mencapai 4,22 persen. Kondisi ini mengalami penurunan 0,36 persen jika dibandingkan dengan Agustus 2020.

Perbaikan kondisi ekonomi di tengah pandemi memicu kenaikan penyerapan tenaga kerja. Sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah sektor pertanian, kehutanan dan kelautan. Disusul sektor pertambangan dan penggalian serta industri pengolahan dengan serapan tenaga kerja mencapai 60 persen.

Secara total, perekonomian Sultra tahun 2020 menghasilkan nilai tambah sebesar Rp 130,18 triliun rupiah atas dasar harga berlaku. Sedangkan atas dasar harga konstan tahun 2010, mencapai Rp 93,45 triliun. Namun, angka ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2019 akibat pandemi.

“Indikator-indikator tersebut memberikan pesan kepada kita semua bahwa dampak pandemi Covid-19 yang memukul pertumbuhan lapangan usaha, perlu dijawab dengan program dan kegiatan yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat,” papar Gubernur.

Dikatakan, perhatian terhadap implementasi lima program prioritas yang tercantum dalam perubahan RPJMD 2018-2023 perlu ditingkatkan lagi mulai perencanaan, penganggaran hingga pelaksanaannya pada tahun-tahun yang akan datang.

Komentar