Mengambil Pelajaran Dari Suatu Musibah

Hera (Ibu Rumah Tangga)

TEGAS.CO.,NUSANTARA – Sudah setahun lebih bangsa ini menghadapi pandemi Covid-19. Namun dari hari  ke hari kondisinya makin mencemaskan. Per hari, jumlah warga yang terpapar rata-rata di atas 20 ribu kasus sehingga rumah sakit dilaporkan kolaps dan tak lagi mampu menampung pasien yang terus menumpuk. Kondisi ini akhirnya berdampak juga kepada tenaga kesehatan, sebagian mereka ada ikut jatuh sakit bahkan sebagian lagi wafat karena kewalahan menghadapi banyaknya pasien.

Kondisi memprihatinkan juga melanda warga yang menjalani isolasi mandiri di rumah. Perawatan yang kurang memadai menyebabkan sejumlah warga meninggal. Belum lagi antrean yang terjadi di pemakaman dengan protokol Covid-19 dan juga banyak kekurangan peti jenazah. Solusi dari beberapa Pemda untuk mengatasi masalah ini dengan menambah lahan pemakaman baru untuk memakamkan warga korban Covid-19 yang terus bertambah. Bagaimana sikap seorang Muslim menghadapi kondisi ini?

Sikap yang harus diambil bagi seorang Mukmin dalam menghadapi setiap musibah adalah dengan keimanan. Seorang Muslim wajib mengimani bahwa tak ada satu pun musibah, seperti bencana alam atau wabah yang dia alami melainkan atas kehendak Allah Swt. Wabah corona yang melanda dunia saat ini semakin membuka mata kita bahwa kecanggihan teknologi kedokteran, farmasi dan sebagainya tidak mampu menghadapi makhluk kecil seperti virus. Fakta ini menunjukkan bahwa begitu besar serta kuasanya Allah dan lemahnya manusia. Benarlah firman Allah Swt.:

 

إِنَّ اللَّهَ لَا يَسْتَحْيِي أَنْ يَضْرِبَ مَثَلًا مَا بَعُوضَةً فَمَا فَوْقَهَا فَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا فَيَعْلَمُونَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّهِمْ…

 

Sungguh Allah tidak segan membuat perumpamaan seekor nyamuk atau yang lebih kecil dari itu. Adapun orang-orang yang beriman tahu bahwa itu kebenaran dari Tuhan mereka (Tqs al-Baqarah [ 2 ]: 26 ).

Di samping itu, seorang Mukmin wajib memahami bahwa sepanjang kehidupan di dunia dia akan selalu mendapatkan berbagai ujian. Seperti sakit dan wabah Corona yang sedang mewabah saat ini, jika ia bersabar, ia akan bersih dari segala dosa. Sabda Nabi Saw :

 

فَمَا يَبْرَحُ الْبَلاَءُ بِالْعَبْدِ حَتَّى يَتْرُكَهُ يَمْشِى عَلَى الأَرْضِ مَا عَلَيْهِ خَطِيئَةٌ

 

Seorang hamba senantiasa akan mendapatkan cobaan hingga dia berjalan di muka bumi dalam keadaan bersih dari dosa (Hr at-Tirmidzi).

Selain sikap Ridha dan sabar dalam musibah ini, hal yang juga wajib dilakukan oleh kaum Muslim adalah muhasabah diri. Allah Swt. telah mengingatkan datangnya beragam bencana justru karena ulah manusia sendiri. Negeri ini, dengan mayoritas penduduknya beragama Islam namun  banyak terjadi pelanggaran terhadap syariah Islam, penistaan agama, serta permusuhan terhadap para ulama. Sikap permusuhan biasanya sering dialamatkan kepada orang-orang yang memperjuangkan Islam Kaffah, dengan dilabeli intoleran, serta radikal.

Beragam bentuk kezaliman juga terjadi, seorang ulama dengan tuduhan melanggar prokes divonis berat sementara pejabat negara lolos begitu saja. Bahkan kongkalikong antara aparat penegak hukum dengan koruptor, diberi potongan hukum amat besar. Allah Swt. dan Rasulullah Saw. telah menjelaskan ketika kejahatan telah merajalela maka Allah akan meratakan bencana termasuk akan menimpa kepada orang-orang shalih. Ada sekitar 584 ulama yang meninggal selama pandemi, jumlah ini belum termasuk para imam, pengurus masjid dan para ustaz.

Walhasil, selain ikhtiar dengan mengerahkan kemampuan teknologi kedokteran dan obat-obatan, kaum Muslim juga harus melakukan tobat nasuhah. Yaitu kembali kepada Allah dengan menaati semua aturan-Nya serta tidak memusuhi Islam dan tidak menuduh Al-Quran serta syariah Islam sebagai ancaman. Saat ini yang dibutuhkan umat adalah pemimpin yang mengurusi

umat dengan syariah Islam, yang menanamkan iman dan takwa kepada rakyatnya sehingga mereka menjaga diri dari berbagai tindakan mudarat, taat pada protokol kesehatan, serta yang memberikan pelayanan kesehatan sebaik-baiknya termasuk menghindarkan negeri ini dari sumber penyakit. Mudah-mudahan wabah segera diangkat oleh Allah Swt. dari muka bumi ini dengan tegaknya syariah Islam dalam naungan Khilafah ar-Rasyidah min hajan-nubuwwah.

Wallahu a’lam  bi ash-shawab

 

The Author: Hera (Ibu Rumah Tangga)

Editing by: H5P

Komentar