TEGAS.CO.,NUSANTARA – Pembangunan Infrastruktur salah satunya termasuk jalan raya merupakan hal yang sangat penting guna kelancaran mobilisasi masyarakat dan transportasi barang. Hanya saja jika tumpukan material pasir proyek pelebaran ruas jalan menelan korban jiwa sangatlah disayangkan.
Dilansir dari media Sultanesia.com (25 September 2021), terjadi kecelakaan yang menelan korban jiwa karena adanya tumpukan material tepatnya di Wapae-Mekar Jaya di depan Pura Desa Wapae, Kecamatan Tiworo Tengah, Kabupaten Muna Barat. Korban lakalantas tersebut menimpa Made Suarta (15) dan Gede Sudiandika (13), warga Desa Wapae, Tiworo Tengah.
Mereka ini berboncengan berjalan dari arah Selatan ke arah Utara. Tapi sampai di depan lorong menuju ke pekuburan dekat deucker menabrak tumpukan material pasir yang ada di depannya,” kata salah seorang kerabat korban, Kadek Suastika, Sabtu (25/9).
Dari informasi yang diterimanya, lanjut Kadek Suastika, pengemudi motor tidak melihat adanya tumpukan material pasir yang ditempatkan hingga memakan badan jalan. Ditambah kondisi minim penerangan jalan dan tidak ada rambu yang menunjukkan jika ada tumpukan material tersebut.
Banyak jalan yang rusak bisa menyebabkan kecelakaan para pengendara, baik karena terserempet ataupun mengindari tumpukan seperti timbunan yang belum diratakan seperti yang terjadi di Wapae Jaya Muna Barat yang menelan korban. Kejadian yang seperti ini bukan pertama kalinya bahkan sering terjadi. Ini dikarenakan penyelenggara jalanan tidak memasang alarm atau rambu-rambu peringatan jalan rusak sehingga bisa dihindari oleh para pengendara. Selain itu lampu jalanan yang tidak berfungsi seringkali mengakibtkan kecelakanan.
Dalam sistem kapitalisme penjagaan terhadap nyawa/jiwa sangatlah rendah hal ini dibuktikan dengan banyaknya kasus yg serupa, dimana banyak yang menjadi korban akibat kecelakaan dijalan raya. Maka dari itu penguasa mesti bertanggung jawab terhadap pembangunan infrastruktur jalan dan pemeliharaannya. Selain itu juga yang diperhatikan adalah keselamatan dan kenyamanan serta adanya pengawasan ketat dalam penyelenggara jalanan, sehingga tidak ada lagi korban selanjutnya.
Berbeda halnya dengan Islam yang senantiasa menjaga nyawa/jiwa sertiap warga negara baik muslim maupun non muslim, sehingga apapun yang dapat mengantarkan pada hilangnya nyawa/jiwa akan menjadi perhatian yang begitu besar termasuk perbaikan jalan disesuaikan dengan standar teknis operasional yang mengacu pada keselamatan pekerja n pengguna jalan. Saking berharganya nyawa seorang manusia, Rasulullah SAW bersabda, dari al-Barra’ bin Azib radhiyallahu ‘anhu, ,
لَزَوَالُ الدُّنْيَا أَهْوَنُ عَلَى اللَّهِ مِنْ قَتْلِ مُؤْمِنٍ بِغَيْرِ حَقٍّ
“Hilangnya dunia, lebih ringan bagi Allah dibandingnya terbunuhnya seorang mukmin tanpa hak.” (HR. Nasai 3987, Turmudzi 1455, dan dishahihkan al-Albani).
Penulis: Syamsiah, S.Pt (Pemerhati Sosial)
Editor: H5P
Komentar